Turis China Kena Covid-19 Usai dari Bali, Dinkes: Ada 2 Kemungkinan

Tim ahli China mengamati melalui layar komputer satu sampel virus corona
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Seorang turis China dilaporkan terjangkit virus Corona atau jenis Covid-19 usai berlibur dari Bali. Sontak saja informasi itu membuat geger publik Bali dan juga masyarakat Indonesia. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Merespons hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya mengaku sudah mengetahui informasinya.

"Saya juga baru dapat informasinya," kata Suarjaya saat dihubungi wartawan, Kamis 13 Februari 2020. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dia melanjutkan, jika dirunut kronologinya maka ada dua kemungkinan berkaitan terjangkitnya virus Covid-19 oleh turis China bernama Jin tersebut. Pertama, kata dia, turis tersebut terjangkit di negara asalnya setelah ia berlibur di Bali. 

"Kalau kita runut, kan dia kan ke Bali sembilan hari sebelum dinyatakan terpapar virus Corona. Jadi, ada kemungkinan setelah dia sampai di China baru terpapar, karena waktu itu kan kondisi di  China sedang merebak (virus Corona)," katanya.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Menurutnya, kecil kemungkinan turis tersebut terpapar di Bali. "Kalau dia terkena di Bali, berarti kan masih masa inkubasi. Masa inkubasi kan tiga sampai tujuh hari. Padahal, dia kenanya setelah sembilan hari meninggalkan Bali," tutur Suarjaya.

Kemungkinan kedua, masih kata Suarjaya, jika masa inkubasinya diperpanjang hingga 14 hari. 

"Kalau begitu, berarti dia tidak terjangkit di Bali, karena di Bali sampai hari ini tidak ada kasus (positif virus Corona)," ujarnya.

Terkait itu, ia bersama pihak terkait melakukan pengecekan seperti lokasi turis tersebut saat menginap.

"Apakah selama dia di Bali membawa virus? Kita harapkan tidak. Pertanyannya, di mana kenanya. Tapi, kalaupun betul (terjangkit di Bali) kita lakukan contact tracking. Di mana dia menginapnya. Hari ini kita sedang lakukan itu bersama-sama dengan jajaran lainnya," tambah Suarjaya.

Untuk menelusuri ke mana saja turis tersebut selama di Bali membutuhkan waktu. 

"Sebab alamatnya tidak dia lengkapi saat datang dan pergi. Untuk langkah antisipasinya kita sudah cukup baik," jelasnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya