Arab Setop Umrah, 51 Jemaah Jatim Transit Singapura Balik ke Surabaya

Jemaah umrah batal berangkat saat bersiap-siap terbang di Bandara Juanda Surabaya.
Sumber :
  • VIVAnews/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Sebanyak 51 calon jemaah umrah asal Jawa Timur yang sudah terbang dari Surabaya menuju Arab Saudi pada Kamis, 27 Februari 2020, kembali ke Surabaya setelah transit di Singapura.

Parlemen Arab Desakkan Investigasi Internasional Kejahatan Israel di Gaza

Maskapai yang ditumpangi mengembalikan mereka setelah Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan kebijakan menghentikan sementara kedatangan calon jemaah umrah dari Indonesia.

Juru bicara PT Angkasa Pura I Juanda, Yuristo Ardi Hanggoro, mengatakan ke-52 calon jemaah umrah berangkat ke Tanah Suci dari Bandara Juanda dengan menumpangi pesawat reguler Singapura Airlines. 

Terbang ke Negara Asia Tenggara Lebih Hemat Pakai ASEAN Explorer Pass, Apa Itu?

"Transit Singapura tidak bisa lanjut menuju Saudi sehingga kembali ke Surabaya via Malaysian Air," katanya melalui pesan tertulis diterima VIVAnews. 

Yuristo menjelaskan, pada Kamis ini ada dua jenis layanan penerbangan yang mengantarkan calon jemaah umrah melalui Bandara Juanda, yaitu flight charter dan flight reguler. Ke-51 calon jemaah umrah yang 'balik kanan' setelah transit di Singapura menggunakan layanan penerbangan reguler. 

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Sementara untuk flight charter, Yuristo mengatakan terdapat dua jadwal penerbangan rute Surabaya-Jeddah, Arab Saudi, dengan pesawat Saudia Airlines SV3591 yang lepas landas sekira pukul 11.50 WIB dan SV3813 dengan jadwal terbang pukul 16.15 WIB.

"Untuk SV3591 (berpenumpang 438 orang) tidak ada kendala (lanjut terbang)," ujarnya. 

Nasib berbeda diterima ratusan calon jemaah umrah yang menumpangi Saudia Airlines SV3813 yang semula dijadwalkan terbang pukul 16.30 WIB. Mereka batal terbang. "Untuk SV3813 yang dijadwalkan pukul 16:15 WIB status dibatalkan," kata Yuristo. 

Salah satu anggota jemaah umrah yang batal terbang ialah Plt Ketua Golkar Pasuruan, Syaifullah Ma'sum (41 tahun). Bersama istri dan kedua anaknya, ia sudah bersiap-siap di Bandara Juanda menanti arahan masuk ke dalam pesawat, hingga kemudian diterima informasi pembatalan.

"Saya ajak anak-anak, mereka sudah senang mau berangkat hari ini, tapi ada larangan ini tiba-tiba, mau bagaimana lagi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya