Virus Corona Belum Berdampak Serius terhadap Pariwisata Sumbar

Pemandangan objek wisata Batu Runciang di Desa Silungkang Oso, Sawahlunto, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA – Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Novrial, menyebutkan, sektor pariwisata di Sumatera Barat belum terdampak akibat penyebaran virus Corona atau Covid-19.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Meski berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada penurunan jumlah angka kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari dan Februari. Namun, itu bukan diakibatkan sepenuhnya oleh faktor penyebaran virus Corona.

Menurut Novrial, berdasarkan pengalaman sebelumnya pada triwulan pertama, memang mengalami kondisi low season. Dampaknya, apakah turun atau sebaliknya, akan terlihat pada triwulan kedua.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

“Belum berdampak secara signifikan. Data BPS tentang berkurangnya angka kunjungan wisman (wisata mancanegara) pada Januari hingga Februari 2020, sebesar 16 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019. Pengalaman sebelumnya pada triwulan pertama memang kondisi low season dan baru bisa dilihat dampaknya pada triwulan kedua,” kata Novrial, Jumat 13 Maret 2020.

Disebutkan Novrial, untuk ke depannya, langkah yang dilakukan pemprov melalui Dinas Pariwisata Sumatera Barat adalah mengoptimalisasi potensi wisatawan nusantara, perantau, dan pelaksanaan MICE di Sumatera Barat.

Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bakal Jadi Fokus Kemenparekraf

"Optimalisasi potensi wisatawan di Sumbar baik melalui pendekatan dan promosi langsung, maupun dukungan event pariwisata dan ekraf yang dilakukan berbagai pihak di luar Sumatera Barat. Sampai Maret 2020, beberapa kegiatan dan event sudah dilakukan di Jakarta, Jambi dan Pekanbaru,” ujar Novrial.

Selain itu, kata Novrial, pihaknya berkoordinasi dengan unsur pentahelix (industri, akademisi, komunitas, dan media) memberikan sosialisasi melalui berbagai media untuk meyakinkan masyarakat dan wisatawan bahwa, Sumatera Barat adalah daerah yang aman untuk dikunjungi untuk berwisata.

"Koordinasi juga dilakukan dengan pihak terkait lainnya seperti Angkasa Pura terkait optimalisasi SOP kedatangan wisatawan, dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan BIM tentang optimalisasi penggunaan thermo-scan communal di bandara dan termometer infra-red di Pelabuhan Muaro dan Bungus, serta dengan dinas kesehatan dan rumah sakit sekiranya terdeteksi adanya suspect," kata Novrial. 

Novrial menegaskan, keseriusan gubernur dan wakil gubernur juga terlihat dengan reaksi cepat melaksanakan rapat koordinasi lintas pelaku dalam mengantisipasi Covid-19, dan peninjauan langsung kesiapan penanganan suspect pada beberapa rumah sakit milik pemprov dan RSUP M. Djamil.

"Khusus pada pentahelix kepariwisataan Sumbar juga sudah punya komitmen bersama untuk meningkatkan koordinasi dalam rangka menciptakan rasa aman dan nyaman, baik bagi wisatawan yang berkunjung, maupun pelaku pariwisata dan masyarakat di objek wisata yang berinteraksi langsung dengan wisatawan," tutur Novrial.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya