Bekerja dari Rumah Dinilai Lebih Positif ke Ekonomi Ketimbang Lockdown

Ilustrasi bekerja dari rumah.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pemerintah hingga saat ini masih konsisten mendorong masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah ketimbang mengumumkan kebijakan lockdown atau isolasi wilayah dalam menghadapi wabah virus corona (Covid-19). Kebijakan tersebut dianggap lebih baik bagi perekonomian Indonesia.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, itu karena dari sisi masyarakat hingga kapasitas pemerintah Indonesia belum memiliki kesiapan untuk melakukan lockdown. Maka, kebijakan semi lockdown, seperti bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH) lebih tepat. 

"Jadi saya pikir agak susah ya untuk Jakarta, ini penduduknya banyak," kata dia kepada VIVAnews, Selasa, 17 Maret 2020.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Menurut dia, pelaku pasar keuangan memiliki kekhawatiran secara spesifik jika nantinya Jakarta atau kota-kota lainnya harus di-lockdown, misalnya potensi permasalahan sosial sangat besar seperti kerusuhan. Di samping itu, pemerintah hingga saat ini belum bisa menjaga pasokan pangan dan daya beli masyarakat.

"Selain BLT (Bantuan Langsung Tunai), logistik pangan (harus siap). Kalau lockdown konsekuensinya harus siap semua," tegas dia.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menyatakan keputusan untuk lockdown memang memiliki dampak positif dan negatifnya. Positifnya, dengan keputusan lockdown dapat mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas sehingga penanganannya akan lebih cepat dan dampaknya tidak akan berkepanjangan.

Namun demikian, jika lockdown diberlakukan maka akan berdampak bagi penurunan aktivitas perekonomian selain dampak psikologis. Seperti, kebijakan kerja dari rumah akan diberlakukan secara efektif dan menyeluruh, mobilitas warga dibatasi, toko-toko ritel ditutup dan distribusi logistik pun juga akan terganggu.

"Jadi, keputusan lockdown perlu dikaji secara matang dan sudah memperhitungkan cost dan benefitnya," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya