Anies Sebut Jakarta Sudah Jadi Epicenter Corona Covid-19

Gubernur DKI Anies Baswedan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan bahwa Selasa ini, 17 Maret 2020, ibu kota, telah menjadi epicenter atau daerah yang paling parah dilanda wabah corona. Menurut Anies yang juga mantan Mendikbud ini, hal itu dikarenakan dari 172 kasus positif yang diumumkan pemerintah, 122 di antaranya, ada di Jakarta.

Firasat Murid SMK Depok Sebelum Kecelakaan di Ciater, Sopir Bus Ungkap Detik-detik Tragedi Maut

"Jakarta sekarang berbeda dengan beberapa waktu lalu. Dahulu kalau kita mendengar kabar mengenai Covid-19, maka kita melihatnya di tempat lain. Hari ini Jakarta adalah epicenter," ujar Anies saat di wawancara Kabar Petang tvOne.

Anies mengungkapkan, lonjakan kasus yang dikonfirmasi juga signifikan. Ada 120 kasus positif baru di Jakarta usai presiden Joko Widodo pertama kali mengumumkan keberadaan corona di Indonesia pada Senin, 2 Maret 2020.

Politikus PDIP Sebut Ahok dan Anies Berasal dari Akar Rumput Berbeda

"15 hari lalu kita hanya punya dua kasus. Dalam 15 hari, melonjak sangat signifikan," ujar Anies. 

Anies juga mengemukakan, Pemprov DKI, mendesak strategi social distancing atau penjarakan warga satu sama lain, terus dipatuhi warga ibu kota. Hal itu perlu supaya ada perlambatan konfirmasi kasus positif, hingga corona di Jakarta benar-benar bisa ditangani.

Keras! Refly Sentil Anies: Dia Kan Individual, Tak Perlu Raker untuk Mengatakan Oposisi

"Saat ini, porsi terbesar dari yang dikonfirmasi positif ada di ibu kota. Dari 172 yang hari ini diumumkan, 122 kasus adalah di Jakarta," ujar Anies.

Sebelumnya, kasus pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia bertambah menjadi 172 kasus. Dari ratusan kasus ini, pasien positif virus corona terbanyak ada di wilayah DKI Jakarta.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah corona, Achmad Yurianto, menjelaskan alasan mengapa wilayah DKI Jakarta banyak kasus positif corona.

"Dari 172 kasus ini memang yang terbanyak itu di DKI. Kita memaklumi bahwa pintu gerbang masuk negara di DKI cukup besar, mobilitas penduduknya sangat tinggi dan kemungkinan terjadi kontak kasus positif yang kita dapatkan cukup besar," kata Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa, 17 Maret 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya