Prabowo Kirim Daftar Bantuan Alat Perang Corona ke Menhan China

Menhan Prabowo Subianto
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Pesawat Hercules TNI dengan nomor penerbangan A-1333 yang membawa peralatan medis untuk penanganan wabah covid-19 atau virus corona dari China telah tiba bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin 23 Maret 2020.

Perkuat Hubungan UEA-Indonesia, Presiden MBZ Anugerahi Prabowo 'Zayed Medal'

“Saudara sudah melihat dan mendengar. Ini salah satu bentuk tindakan. Dan di hari-hari akan datang, akan terus lebih banyak lagi kegiatan seperti ini. Mungkin pesawat yang kami kirim lebih besar. Kami sangat serius menangani ini,” Kata Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto di Halim.

Prabowo menegaskan, bantuan peralatan medis untuk melawan covid-19 dari China ini bukan yang pertama atau terakhir. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah China untuk bantuan peralatan medis lainnya.

Eko Patrio soal Dijagokan Jadi Menteri Prabowo: Cuma Bercandaan

“Ini akan kami laksanakan secara terus menerus. Saya sendiri sudah berkomunikasi dengan Menhan Tiongkok, beliau menanyakan kebutuhan kita apa? Saya sudah kirim daftar. Enggak tahu berapa yang akan dipenuhi,” jelasnya.

Menurut Ketua Umum partai Girindra ini, inilah bentuk kerja sama internasional antara negara sahabat. Saling mendukung, membantu dalam kesulitan seperti penanganan pandemi covid 19.

Isu Cak Imin Minta Jatah 2 Kursi Menteri Buat PKB, PAN: Itu Urusannya Prabowo

“Mereka punya pengalaman. Mereka sudah menghadapi yang dahsyat di awal. Pengalaman itu sudah mereka kasih dan sekarang mereka membagi bantuan ke banyak negara. Dan mereka tawarkan ke kita, dan kita sambut dengan baik,” paparnya.

Prabowo menambahkan alat kesehatan untuk melawan covid-19 seberat 12 ton dari China ini akan langsung didistribusikan kepada Gugus Tugas Penanganan Covid 19, untuk selanjutnya distribusikan ke rumah sakit, para dokter dan perawat yang bertugas. 

“Kita sangat menghargai BNPB dan kita menghargai para dokter dan perawat. Para pahlawan adalah mereka. Mereka sudah ada yang korban. Kalau dulu dalam perang terbuka, mungkin tentara di garis depan, sekarang dokter, perawat pahlawan bangsa. Jadi sangat menghormati mereka,” katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya