Pemerintah Aceh Siapkan Permakaman Massal Korban Virus Corona

VIVA – Pemerintah Aceh terus berupaya untuk memutus rantai penyebaran virus corona di tanah rencong. Sejumlah instruksi dilakukan termasuk akan menyediakan lahan untuk permakaman khusus pasien yang meninggal karena terinfeksi Covid-19.

BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Kebijakan Restrukturisasi Kredit Terdampak COVID-19

Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani membenarkan bahwa pemerintah sudah menyiapkan lahan untuk permakaman. Meski informasi tentang lokasi penguburan massal itu bukanlah kabar baik untuk disampaikan, ia menyebut harus menginformasikannya sebagai salah satu bukti kesiapan pemerintah daerah.

“Tapi saya ingin sampaikan, Pemerintah Aceh sedang mempersiapkan tanah untuk kuburan massal korban virus corona,” kata Saifullah saat live video conference, Sabtu malam, 28 Maret 2020.

Beredar Petugas Pemilu di Depok Jadi Suspek COVID-19, Ini Penjelasan Wali Kota

Saifullah mengatakan, langkah itu perlu dilakukan melihat pengalaman di berbagai negara, serta kondisi terkini bahwa Indonesia salah satu negara dengan jumlah angka kematian tertinggi yang disebabkan virus corona.

 "Hal ini perlu kita mempersiapkan berdasarkan pengalaman 160 negara. Angka kematian Covid-19 di Indonesia termasuk yang tertinggi, dan di atas angka kematian di negara lain," katanya.

Terpopuler: WHO Peringatkan Bahaya Penyakit X, Persiapan Miss Indonesia di Miss World 2024

Berdasarkan pengalaman tersebut, kata Saifullah, pemerintah Aceh juga harus mempersiapkan segala sesuatunya. Begitu juga dengan persiapan ruang perawatan, peralatan serta sumber daya manusianya.

Mengenai persiapan tanah permakaman jenazah korban virus corona ini, sebelumnya juga telah dimohonkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) melalui suratnya kepada Gubernur Aceh pada 27 Maret 2020.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur RSUDZA Azharuddin itu disampaikan, penyediaan lahan kuburan untuk jenazah yang berstatus positif Covid-19 atau Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal di rumah sakit pemerintah Aceh ini, sebagai upaya memutuskan mata rantai penyebaran virus.

Berdasarkan pemutakhiran data pada Sabtu, 28 Maret, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Aceh mencapai 416 orang, sedangkan PDP 39 orang, namun tiga di antaranya masih dirawat di RSUZA.

Jumlah pasien positif corona di Aceh sebanyak empat orang dan tiga di antaranya tengah menjalani perawatan di rumah sakit, dan satu pasien meninggal dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya