- vivanews/Andry Daud
VIVA – Guna menyokong program listrik gratis selama tiga bulan bagi pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen untuk pelanggan 900 VA subsidi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan menyuntikkan anggaran sebesar Rp3,5 triliun kepada PT PLN (Persero).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana memastikan, anggaran Rp3,5 triliun itu sudah mencakup perhitungan apabila konsumsi listrik melonjak.
"Kenapa dialokasikan dana sampai Rp3,5 triliun, agar kita punya 'space' kalau konsumsi lebih dari 2019 lalu, di mana saat itu belum ada imbauan soal Covid-19," kata Rida dalam telekonferensi, Rabu 1 April 2020.
Rida menjelaskan, angka Rp3,5 triliun itu mengacu pada tagihan rata-rata sebesar Rp360 ribu per bulan, dari total 24 juta pelanggan. Sehingga, setiap bulannya pemerintah menyiapkan Rp864 miliar.
Sementara untuk diskon tarif listrik, disiapkan anggaran sebesar Rp210 miliar per bulan, yang mengacu pada rata-rata tagihan 7 juta pelanggan listrik 900 VA subsidi setiap bulannya yang mencapai sebesar Rp60.000.
"Kalau dikalikan tiga bulan, maka Rp3,2 triliun. Jadi itu Rp3,5 triliun termasuk ruang sekiranya nanti ada imbauan agar masyarakat di rumah saja, dan kemungkinan konsumsi listrik rumah tangga meningkat," ujar Rida.
Dia mengatakan, insentif ini akan berlaku selama tiga bulan ke depan dan dimulai pada April ini, serta akan diperpanjang atau dievaluasi kembali apabila pandemi Covid-19 ini belum juga teratasi untuk waktu yang tidak terprediksi.
"Tiga bulan akan dievaluasi. Karena kita tidak ada yang tahu kapan pandemi Covid-19 ini berakhir," ujarnya.
Songsong Era PLTN, BRIN Garap Riset Konversi Pembangkit Listrik Batu Bara Menjadi Nuklir
BRIN ikut terlibat dalam transisi energi fosil ke energi baru terbarukan di Indonesia melalui studi konversi pembangkit listrik batu bara menjadi nuklir.
