Gubernur Banten Anggap Mudik di Tengah Wabah Covid-19 Tak Masalah

VIVA – Di tengah penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar atau PSSB dan antisipasi pemudik yang bisa meningkatkan risiko penularan covid-19, Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku wilayahnya tidak memiliki masalah terhadap pemudik. Alasannya, masyarakat Banten kebanyakan memilih hilir mudik.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Diakuinya, terkait warga Banten yang mudik atau pulang kampung, turut meningkatkan jumlah orang yang masuk dalam kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Provinsi Banten. Di mana, sampai hari ini saja, jumlah ODP di Provinsi Banten sudah mencapai 2.912 orang. Termasuk di dalamnya para TKI yang baru datang dari Malaysia. 

"Banten relatif tidak memiliki masalah. Dikarenakan masyarakat Banten melakukan aktivitas hilir mudik Jakarta-Banten dalam kesehariannya," ungkap  Wahidin Halim (WH), dalam siaran pers yang dikirim oleh Diskominfo Banten, dikutip Jumat 3 April 2020.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

WH mengakui kesulitan untuk mengkarantina seluruh ODP dan PDP di Banten, karena keterbatasan ruangan, terutama di RSUD Banten, sebagai rumah sakit rujukan covid-19 tingkat Provinsi Banten.

"Kami kesulitan dalam rangka karantina meski sudah menyiapkan hingga 250 tempat tidur di RSUD Banten yang telah disiapkan menjadi rumah sakit khusus pasien covid-19 namun dalam perkembangannya masih belum tercukupi," terangnya.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Mantan Wali Kota Tangerang dua periode ini mengakui semua daerah di Indonesia, termasuk Banten, gagap dalam menangani covid-19. Sehingga dia meminta apa yang dilakukan Pemprov Banten jangan selalu di cari titik lemah dan kesalahannya.

"Dalam kondisi seperti ini jangan saling cari kelemahan. Tidak hanya di Banten, semua daerah juga gagap dan panik, jangan jadikan suasana menjadi tidak kondusif, kurangi komentar-komentar yang tidak perlu," jelasnya.

Perlu diketahui bahwa setiap arus mudik Idul Fitri, Banten menjadi perlintasan warga untuk pulang kampung, seperti Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) hingga Pelabuhan Merak yang menjadi penghubung Pulau Jawa dengan Sumatera. 

Kemudian, setiap masa libur panjang, kawasan wisata Anyer hingga Carita, kerap dipadati oleh wisatawan domestik, baik berasal dari Banten maupun luar Banten.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya