Ada Rumah Sakit di Jakarta Bebankan Biaya APD ke Pasien

Petugas menangani pasien suspect Corona. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

VIVA – Ketersediaan APD (alat pelindung diri) di tengah pandemi virus Corona sangat langka. Bahkan sejumlah rumah sakit kelimpungan untuk mendapatkan alat tempur bagi para petugas medis untuk memerangi wabah COVID-19 itu.

Imbas Gempa Garut, Rumah Warga hingga Rumah Sakit Rusak

Bukan hanya karena kelangkaan, harga APD yang melonjak tinggi sejak virus Corona mulai mewabah juga menjadi kendala lain bagi pihak rumah sakit.

Salah satu kasus dialami oleh rumah sakit swasta yang berada di Jakarta Timur, RS Harapan Bunda. Mereka bahkan sampai harus membebankan biaya APD kepada pasien.

Parto Patrio Terbaring Lemah di RS Usai Operasi, Istri: Patah Hati Aku

Keterangan dari keluarga pasien rawat inap di RS Harapan Bunda, per tanggal 13 April 2020, rumah sakit yang terletak di Jalan Raya Bogor Km 22 itu harus memungut biaya sebesar Rp500.000,- per hari, bagi pasien rawat inap guna mencukupi pembelian APD.

"Tadi dipanggil ke ruang administrasi, diinfokan kalau mulai hari ini per hari pasien rawat inap dipungut Rp500.000,- buat kebutuhan APD," ujar keluarga pasien yang enggan disebutkan namanya kepada VIVAnews.

Eko Patrio Ungkap Sakit yang Diidap Parto Hingga Harus Dioperasi

"Kalau tidak membayar, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit lain," lanjutnya.

Kepada keluarga pasien, pihak rumah sakit menjelaskan kalau biaya APD tidak ditanggung oleh BPJS atau asuransi. Oleh sebab itu, pihak rumah sakit kemudian membebankan biaya tersebut langsung kepada pasien.

Situasi ini jelas dikeluhkan oleh pihak keluarga pasien. Kebanyakan merasa kebingungan harus mengeluarkan biaya tambahan lumayan besar tersebut, terlebih bagi mereka yang mengandalkan biaya perawatan dari BPJS.

"Kalau Rp500.000,- selama perawatan saja sudah berat, apalagi kalau harus setiap hari bayar segitu," ujar keluarga pasien lain.

Beban biaya APD di RS Harapan Bunda bukan hanya dibebankan kepada pasien rawat inap, namun juga bagi pasien Hemodialisa atau cuci darah (HD). Untuk pasien HD, RS Harapan Bunda membebankan biaya Rp100.000,- per kedatangan.

Sejumlah pasien untuk memprotes kebijakan itu. Mereka pun sudah membuat surat penolakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya