Lonjakan Kasus, Klaster Penularan Corona di Surabaya Semakin Kabur?

Ilustrasi petugas medis.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi

VIVA – Kota Surabaya menyumbang kasus positif Coronavirus atau Covid-19 dalam jumlah sangat banyak di Jawa Timur dalam dua hari terakhir. Pada Minggu kemarin, 12 April 2020, terdapat 83 kasus, sementara pada Senin ini, 13 April 2020, sebanyak 28 kasus. Total sementara sebanyak 208 kasus terjadi di Surabaya, dari 438 kasus se Jatim.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

Menimbulkan pertanyaan karena sampai saat ini belum diterima penjelasan secara rinci dari klaster penularan mana saja ke-208 kasus di Surabaya itu, baik dari Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur maupun Surabaya. Belum diketahui apakah iritnya informasi soal itu dari otoritas setempat karena minimnya data tracing, kendala koordinasi atau memang sengaja ditutupi.

Dua pekan lalu, dipaparkan sedikitnya terdapat enam klaster di Surabaya, yaitu Klaster Tenaga Kesehatan Surabaya-Sidoarjo (5 Kasus), Klaster Surabaya I/PGS (5 kasus), Klaster Surabaya II (2 kasus), Klaster Surabaya III (2 kasus), Klaster Surabaya IV (2 kasus), dan Klaster TKHI-PPHI/Asrama Haji (20 kasus).

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

Pembagian enam klaster di Surabaya itu sebelum angka kasus di Kota Pahlawan bertambah signifikan dua hari terakhir.

Ketika ditanya ulang apakah kasus dua hari terakhir tertular dari enam klaster tersebut, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku telah mengutus Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Jatim, Kohar Hari Santoso, untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Surabaya untuk melakukan pemetaan.

Gawat, Ratusan Kucing di Pulau Siprus Meninggal Akibat Coronavirus

“Beliau yang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Surabaya,” katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Senin malam, 13 April 2020.

Kohar menjelaskan, secara keseluruhan terdapat 27 klaster penularan dalam peta persebaran Covid-19 di Jatim. Khusus untuk Surabaya, ia mengatakan, “Beberapa belum bisa kami klasterkan, karena sebagian ada dari bepergian, ada dari (klaster) pasar, kemudian dari pelatihan haji, dan dari kelompok yang tertular dari komunitas tertentu,” ujarnya

Bukan hanya soal klaster yang kurang jelas. Rencana pencegahan agar angka kasus Corona di Surabaya dan daerah penyangga sekitarnya bisa ditekan juga belum terang betul. Opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), misalnya, masih dikoordinasikan sejak beberapa hari lalu dan belum ditemukan keputusan.

Sekretaris Daerah Jatim Heru Tjahjanto yang ditugasi soal itu menuturkan, skema mirip PSBB sebetulnya sudah dilakukan di Surabaya dan daerah penyangga. Namun permohonan PSBB belum ada. “Kami sudah berkoordinasi dengan sekretaris kota Surabaya dan beberapa kabupaten sekitar Surabaya, yakni Gresik dan Sidoarjo. Inilah yang sedang kita koordinasikan untuk kemungkinan akan dilakukan PSBB,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya