VIVAnews - Semalam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berangkat dari Jakarta menuju Lampung. Menggunakan kapal perang KRI Surabaya 591 dari Merak, Banten, SBY sempat menggelar rapat terbatas.
Dalam rapat tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membahas masalah alat utama sistem senjata (alutsista) TNI. Rapat terbatas dengan sejumlah menteri kabinet Indonesia Bersatu itu dilaksanakan dalam perjalanan SBY ke Lampung.
Di Lampung, menurut juru bicara kepresidenan, SBY memiliki sejumlah agenda. "Salah satunya, meninjau korps marinir," kata Julian saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 6 Februari 2010.Â
Tinjauan ini ke korps Marinir AL ini akan dilaksanakan sejak pukul 06 -13.00 WIB
Di sana, Presiden juga akan memantau kendaraan tempur milik TNI. Persoalan alutsista di tubuh TNI memang menjadi persoalan dilematis.
Dephan dan TNI masih harus berbenah diri agar lebih konsisten dalam pengajuan pengadaan alat utama sistem senjata. Pada Tahun Anggaran 2009 Departemen Pertahanan dan TNI mendapat anggaran sebesar Rp33,6 triliun.
Hingga September 2009, Dephan.TNI mendapat tambahan anggaran dari Anggaran 999 (Bendahara Umum Negara) sebesar Rp899,27 miliar. Sedangkan pada 2010 Dephan dan TNI mendapat alokasi anggaran sebesar Rp42,3 triliun.