Cerita Satu Bus Rombongan Pemudik dari Jakarta Terpaksa Putar Balik

Bus pembawa rombongan pemudik dari Jakarta terjaring razia di Semarang, Jateng.
Sumber :
  • VIVAnews/ Dwi Royanto (Semarang)

VIVA – Pemerintah pusat secara resmi telah mengumumkan larangan mudik kepada seluruh masyarakat, di masa pandemi virus Corona atau covid-19 ini. Namun, masyarakat tetap ngeyel dan melakukan berbagai cara agar dapat mudik ke kampung halaman masing-masing.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

Seperti yang dilakukan sekitar 60 orang yang pulang dari Jakarta dengan tujuan Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Setelah hampir enam jam perjalanan, sekitar 60 orang terpaksa harus putar balik lagi ke arah Jakarta karena bus yang ditumpanginya terjaring razia di perbatasan Kendal dan Kota Semarang

"Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tersebut asal Jakarta kami paksa putar balik karena kami melihat ada yang tidak beres di dalam bus," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro P Martanto saat dikonfirmasi, Kamis, 30 April 2020.

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

Awalnya, menurut Endro, sopir bus tidak mengakui membawa penumpang yang akan mudik. Namun setelah dilakukan pemeriksaan terhadap penumpang, salah satu penumpang mengakui bahwa mereka semua satu rombongan yang akan pulang kampung ke Pati.

"Kami cek semua kartu identitas penumpang. Ternyata bus tersebut berisi puluhan warga Kabupaten Pati yang pulang dari Jakarta, sekitar 60-an," ujarnya.

Gawat, Ratusan Kucing di Pulau Siprus Meninggal Akibat Coronavirus

Setelah mengatahui hal tersebut, Endro meminta rombangan pemudik tersebut untuk putar balik ke Jakarta. "Iya awalnya ada negosiasi dari mereka dan merengek agar tetap bisa sampai tujun. Tapi kami tetap melakukan aturan yang berlaku dan meminta rombongan bus tersebut terpaksa balik ke Jakarta lagi," ujarnya.

Endro menjelaskan, tindakan tegas harus dilakukan petugas untuk memberi peringatan kepada pengendara dari luar kota. Endro tidak menginginkan lagi ada pemudik dari arah Jabodetabek maupun daerah lain nekat memasuki atau melewati Kota Semarang.

"Tindakan tegas harus kami lakukan, agar jera pemudik yang nakal dan nekat yang masuk ke wilayah Semarang. Kalau tetap nakal maka akan disuruh balik ke Jakarta," katanya.

Meski demikian, Endro tidak mengelak bahwa pihaknya sering kecolongan. Tercatat sebanyak 700 kendaraan dari arah Jabodetabek telah masuk atau melewati Kota Semarang dengan berbagai macam cara dan jenis kendaraan.
"Hampir 700 an kendaraan yang telah melewati kota Semarang," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya