Anak Tenaga Kesehatan Covid-19 di Jabar Dapat Kuota PPDB SMA/SMK

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVAnews/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Tenaga medis yang bertugas selama pandemi virus Corona (Covid-19) di Jawa Barat mendapat jatah kuota untuk anak-anaknya yang ingin melanjutkan pendidikan tingkat SMA atau SMK dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjelaskan, jatah ini sebagai bentuk apresiasi untuk tenaga medis yang berjuang maksimal menangani pasien selama pandemi Covid-19.

"Ini sebagai rasa terima kasih kami (Pemda Provinsi Jabar) kepada mereka-mereka yang (bekerja) di garda depan melawan Covid-19, yaitu tenaga kesehatan," ujar Ridwan Kamil, Selasa 9 Juni 2020.

Istri Wali Kota Bogor Ajak Masyarakat Dukung Produk Lokal

Menurut Ridwan Kamil, kemudahan ini diberikan sebagai bentuk bantuan untuk memudahkan para tenaga medis yang memiliki anak yang akan melanjutkan tingkat pendidikan selama penanganan Covid-19.

"Minimal kami apresiasi selain dalam bentuk insentif, adalah kemudahan dalam PPDB bagi anak-anak atau keluarganya dalam PPDB. Kebijakan ini sudah kami putuskan," kata Ridwan Kamil.

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan

Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat, Wahyu Mijaya, menambahkan, kuota ini sebanyak dua persen dari masing-masing sekolah negeri dalam jalur afirmasi. "Jabar memberikan (kuota) afirmasi sampai 20 persen, dua persen (di antaranya) untuk (keluarga) tenaga kesehatan," tuturnya.

Dia lalu mencontohkan, misalnya dalam satu kelas di sebuah SMA terdapat 36 siswa, dengan maksimal 12 kelas dalam satu angkatan. Sekolah itu nantinya akan menerima sekitar 400 orang.

"Nah, maksimal (kuota keluarga nakes) itu delapan orang. Di lokasi lain, bisa jadi tidak maksimal di 12 kelas, jadi tergantung penerimaan di masing-masing sekolah tersebut," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya