PKH Diandalkan Guna Atasi Kekerdilan Anak

Menteri Sosial Republik Indonesia, Juliari P Batubara
Sumber :
  • VIVAnews/ Syaefullah

VIVA – Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi bantuan sosial pemerintah pusat, menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial sebagai leader. Program ini juga menjadi andalan pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak periode pertama 2014-2019.

Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI

Namun kini, PKH juga diminta untuk bisa menjadi bantuan pemerintah dalam rangka mengurangi angka stunting atau kekerdilan anak, di mana Indonesia masih cukup tinggi angka masalah ini. Maka dari itu, dalam rapat kabinet terbatas yang khusus membahas ini, Presiden Jokowi meminta agar ada sinergi Kemensos dengan Kementerian Kesehatan terkait PKH ini.

Menteri Sosial, Juliari Peter Batubara, menjelaskan, PKH akan disinergikan dengan Kementerian Kesehatan. Meskipun saat ini masih pandemi COVID-19.

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

"Walaupun di tengah pandemi, agar kami semua yang terlibat di beberapa kementerian/lembaga, baik program maupun anggaran mengenai stunting tetap menjalankan program-program tersebut, agar bisa benar-benar target yang dicanangkan bisa tercapai," kata Juliari di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 5 Agustus 2020.

Baca juga: Muhadjir: Sesama Keluarga Miskin Besanan, Lahir Keluarga Miskin Baru

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Juliari menjelaskan, Kepala Negara menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen pada 2024. Bantuan PKH, kata dia, sudah memasukkan komponen ibu hamil dan anak usia dini untuk pencegahan.

Angka kekerdilan pada anak cenderung tinggi lantaran sejak di dalam kandungan hingga melahirkan, asupan gizi pada anak dianggap masih kurang. Maka unsur PKH dimasukkan agar gizi itu bisa didapat oleh ibu hamil nantinya.

Guna menyukseskan target ini, Juliari mengatakan, Kementerian Kesehatan bakal ikut menerjunkan pendamping. Dengan begitu, masyarakat yang menerima PKH terutama ibu hamil dan atau yang memiliki anak balita, bisa memanfaatkan program tersebut sekaligus menghindari kekerdilan pada anak.

"Terkait juga dengan kemampuan para pendamping di dalam mendidik keluarga-keluarga penerima manfaat PKH," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menekankan bahwa upaya percepatan penurunan angka stunting menjadi prioritas di tengah masa pandemi. Bagi dia, anak-anak merupakan aset masa depan bangsa.

"Karena itu tadi ada beberapa arahan untuk fokus. Pertama fokus di 10 daerah dulu, 10 provinsi maksudnya. Kemudian juga koordinasi antarkementerian dan lembaga," kata Terawan. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya