Pakai Masker 'Bebaskan JRX', Eep: Kebebasan Berbicara Harus Ditegakkan

Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah memakai masker
Sumber :
  • tangkapan layar tvOne

VIVA – Ada yang berbeda dengan penampilan pengamat politik Eep Saefulloh Fatah, dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa, 18 Agustus 2020 malam. Eep memakai masker bertuliskan "Bebaskan JRX". JRX yang dimaksud merujuk pada Jerinx.

PSSI Minta Maaf Usai Komentar Rasis Serbu Instagram Federasi Sepakbola Guinea

Eep mengatakan, dia menggunakan masker itu bukan untuk genit atau gagah-gagahan. "Tapi saya harus menyatakan sikap untuk membela konstitusi, bukan untuk membela Jerinx atau kawan saya. Yang ingin saya tegaskan betapa tidak adil hukum bekerja untuk orang kelompok berbeda," ujarnya.

Baca juga: Dewan Pakar IDI Tidak Terpikir Sampai Jerinx Harus Ditahan 

Anti-Islam Meningkat Pesat di India Gegara Ini

Menurut Eep, jika kemudian ini tidak diluruskan maka salah satu faktor yang bisa menghambat kemajuan. "Jerinx hanya satu kasus yang penting bukan Jerinx tapi konstitusi harus dibela. Kebebasan berbicara harus kembali ditegakkan, jangan sampai orang kritis dan ketakutan aparat penegak hukum untuk bungkam orang berbeda," katanya.

Diketahui, musisi Jerinx ditahan polisi lantaran diduga melakukan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dalam kasus itu, polisi telah menetapkan pemilik nama lengkap I Gede Ari Astina tersebut sebagai tersangka.

Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Meningkat 62 Persen, Ini Pemicunya

Beragam respons muncul dari publik terkait kasus Jerinx ini. Dukungan untuk membebaskan Jerinx terus mengalir. Di antaranya dari warga Bali yang memasang poster besar drummer Superman is Dead (SID) di sudut jalan Celuk Sukawati, Bali. Di bawah gambar Jerinx, terdapat dua tulisan dengan tagar di depannya, yaitu ‘BebaskanJRXSID’ dan ‘SayaBersamaJRX’.

Para pengawal Pendiri Meta, Mark Zuckerberg.

Jangan Hina Israel di Facebook dan Instagram

Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram baru saja memperluas kebijakannya terkait postingan yang menargetkan Zionis untuk melarang ujaran kebencian terhadap Israel.

img_title
VIVA.co.id
12 Juli 2024