Relawan Tak Rasakan Efek Samping 10 Hari Usai Vaksin COVID-19 Sinovac

Uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Uji klinis fase tiga vaksin COVID-19 Sinovac asal China tahap pertama pada 14 Agustus 2020 terhadap 110 relawan di Bandung hingga kini disebut berjalan dengan baik. Tidak ditemukan efek samping pada relawan dan mereka dalam kondisi sehat. 

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Baca juga: Ada 40 Juta Vaksin Corona Siap Diproduksi Bio Farma dan Sinovac

110 relawan itu menjalani penyuntikan vaksin di tempat berbeda, di antaranya di Balai Besar Kesehatan Unpad sebanyak 19 orang, FK Unpad 21 orang, Puskesmas Garuda 19 orang, Puskesmas Ciumbuleuit 18 orang, Puskesmas Dago 15 orang) dan Puskesmas Sukapakir 18 orang.

Deretan Penyakit Ini Rentan Dialami Jemaah Haji dan Umrah, Wajib Vaksin Sebelum ke Tanah Suci!

"Sejauh ini semuanya tidak ada keluhan," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip, Selasa 25 Agustus 2020.

Rosye menerangkan, pada uji klinis tahap pertama ini terdapat satu relawan yang tidak diperbolehkan disuntik vaksin karena reaktif saat dites. 

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

"Ada satu orang yang tidak lolos pada V0 itu di Puskesmas Garuda. Kalau tidak salah rapid-nya reaktif. Itu artinya sudah terbentuk daya tahan tubuhnya. Sehingga bisa bias nanti dalam penelitiannya,” katanya.

Sebab, jika terdapat relawan positif COVID-19 maka ditindaklanjuti sesuai prosedur mulai dari isolasi dan tracing kontak. 

"Persyaratannya, tidak boleh terpapar. Uji vaksin ini prinsipnya virus yang dimatikan dimasukan dalam tubuh. Kemudian dilihat bagaimana responnya. Apakah ada kekebalan atau tidak?," tambahnya.

Pihaknya menyatakan, pendaftaran relawan uji vaksin masih dibuka sampai 31 Agustus 2020. Relawan yang terdaftar per hari ini sudah sebanyak 1.935 orang dan melampaui target 1.620 orang. (ren)

Pekan Imunisasi Dunia 2024

Cakupannya Menurun, Kemenkes Imbau Lengkapi Vaksinasi Anak-anak hingga Orang Dewasa

Kementerian Kesehatan dan empat Asosiasi Medis bersama dengan GSK Indonesia, menekankan pentingnya vaksinasi lengkap bagi seluruh kelompok usia.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024