Survei: Elektabilitas Gibran Makin Tak Terkejar

Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, resmi diusung PDIP.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA - Elektabilitas pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa terus melesat. Hal itu berdasarkan hasil survei dari Indonesian Public Institute (IPI).

Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad

Direktur Eksekutif IPI Karyono Wibowo menyampaikan, jika disimulasi hanya ada dua pasangan calon maka elektabilitas Gibran-Teguh semakin tak terkejar. Misalnya, jika pasangan Gibran-Teguh head to head dengan lawan politiknya yang maju dari jalur independen, Bagyo Wahyono-FX Supardjo.

"Jika skenarionya pasangan Gibran-Teguh melawan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), tingkat dukungan Gibran-Teguh 49,7 persen, pasangan Bajo 1,6 persen dan undecided 48,7 persen," kata Karyono dalam rilis survei yang bertajuk "Potret Dinamika Pilkada Solo: Membaca Peluang Kandidat dan Perilaku Pemilih", Kamis, 27 Agustus 2020.

Gelar Konsolidasi, Megawati Minta Kader PDIP Disiplin, Jujur dan Turun ke Rakyat

Baca juga: Strategi PDIP Menangkan Gibran Rakabuming di Solo

Menurut Karyono, elektabilitas pasangan Gibran-Teguh juga mengalahkan pasangan calon lainnya. Misalnya, pasangan Gibran-Teguh melawan pasangan Ahmad Purnomo-BRA Woelan Sari Dewi.

Sinyal Anies Maju Pilkada DKI 2024, PKS: Kalau Memang Cocok, Why Not?

Di sini elektabilitas pasangan Gibran-Teguh sebesar 47,2 persen dan Ahmad Purnomo-BRA Woelan Sari Dewi hanya 5,5 persen. Sementara itu, undecided 47,4 persen.

"Dalam skenario head to head dengan menyimulasikan pasangan lain, hasilnya tetap menunjukkan pasangan Gibran-Teguh semakin kuat, tapi berbanding lurus dengan kenaikan undecided voters," kata Karyono.

Dan jika ada tiga pasangan calon, Karyono juga mengatakan pasangan Gibran-Teguh tetap unggul. Elektabilitas pasangan Gibran-Teguh mencapai 47 hingga 51 persen.

Sementara itu, pasangan Bajo masih di bawah 2 persen dan Ahmad Purnomo-Abdul Ghofar hanya 7,3 persen.

"Dalam skenario simulasi tanpa Achmad Purnomo, elektabilitas pasangan Gibran-Teguh cenderung naik di kisaran 51 persen. Tapi jumlah undecided voters juga cenderung naik, berbanding lurus dengan kenaikan elektabilitas Gibran-Teguh. Dan jumlah undecided voters berada di kisaran 47 persen," katanya.

Potensi kemenangan Gibran-Teguh juga cukup besar jika skenarionya melawan kotak kosong. Namun demikian, Karyono menegaskan, ada risiko yang menjadi tantangan yang dihadapi pasangan Gibran-Teguh dalam skenario tersebut.

"Karena untuk saat ini tingkat dukungan Gibran-Teguh baru 53,5 persen belum mencapai zona aman, meskipun dukungan kotak kosong untuk saat ini sekitar 1,6 persen. Tapi, undecided voters-nya masih 40,3 persen," ujarnya.

Survei ini dilaksanakan pada 3-7 Agustus 2020. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error + -4,8 persen. Jumlah responden dalam survei ini sebanyak 440 responden. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya