Empat Hal Ini Kesamaan Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi

Massa mengatasnamakan Gerakan Arek Suroboyo deklarasi mendukung Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya pada Minggu, 23 Agustus 2020.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya merekomendasi pasangan Eri Cahyadi-Armudji untuk maju di Pilkada Surabaya 2020. Keputusan itu dianggap tidak begitu mengejutkan karena sejak awal nama Eri santer mencuat dan disebut-sebut orang dekat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma. 

Golkar Siapkan Menantu Pakde Karwo Lawan Eri Cahyadi di Pilkada Surabaya

Eri mementalkan nama kuat lain yang semula digadang-gadang bakal mendapatkan rekomendasi dari PDIP yaitu Whisnu Sakti Buana. Whisnu adalah kader PDIP tulen yang selama dua periode mendampingi Risma sebagai Wakil Wali Kota Surabaya. Begitu nama Eri yang dipilih PDIP, pendukung Whisnu sempat meluapkan kekecewaan.

Baca juga: Tiga Kelompok Peserta Seks Gay Kuningan: Top, Bottom dan Vers 

PDIP Terbuka untuk Siapa Saja yang Mau Maju Pilkada Jakarta 2024

Namun faktor Risma dicap dominan pada keputusan PDIP tersebut. Memang sejak awal Eri Cahyadi disebut-sebut sebagai anak emas Risma di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Risma sendiri bercerita bahwa sejak 2001 ia dititipkan ayah Eri. Sang ayah meminta Risma agar menggembleng Eri sebagai birokrat. 

"Sekitar tahun 2001, bapaknya (Eri Cahyadi) itu nitipkan ke aku, 'tolong biar ikut Bu Risma'. Mbak Risma manggilnya waktu itu," kata Risma usai deklarasi Eri Cahyadi-Armudji di Taman Harmoni, Kecamatan Keputih, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu sore, 2 September 2020.

Hakim Saldi Isra: Keterangan 4 Menteri Jokowi Bisa Bantu MK Putuskan Sengketa Pilpres

Banyak pihak menilai Risma memiliki kedekatan secara emosional dengan Eri. Selain itu ada empat kesamaan lainnya antara Risma dengan Eri dalam menjalani karier baik di birokrasi maupun di panggung politik. 

1. Sama-sama lulusan ITS. 

Risma dan Eri sama-sama lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Risma lulus tahun 1987 kemudian melanjutkan S2 di kampus yang sama dan lulus tahun 2002. Sementara Eri lulus dari ITS pada tahun 1999.

2. Sama-sama berlatar belakang birokrat

Sebelum berkecimpung di dunia politik, Risma adalah seorang birokrat yang berkarier dari bawah. Pada 1997, ia menjadi Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya dan setelah itu kariernya moncer. Hingga kemudian resmi menjadi Wali Kota Surabaya pada 2010. Beberapa saat kemudian Risma resmi menjadi kader PDIP. 

Sama dengan Risma, Eri juga seorang birokrat yang berkarier dari bawah. Pria 43 tahun itu pernah menjadi Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya, dan Tata Ruang Kota Surabaya. Jabatan terakhirnya saat ini ialah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya. 

3. Pernah menjabat di pos yang sama

Jabatan terakhir Risma sebelum menjadi Wali Kota Surabaya pada 2010 silam ialah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan kota setempat. Itu jabatan sama yang diduduki Eri Cahyadi sebelum ia memutuskan maju sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya dari partai tempat bernaung Risma kini, PDIP. 

4. Sama-sama “dikeroyok” koalisi partai jumbo

Eri Cahyadi maju sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya diusung oleh PDIP. Ada prediksi PSI disebut akan menyusul. Ia dikeroyok pasangan Machfud-Mujiaman yang diusung koalisi jumbo delapan partai yakni NasDem, PKB, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PAN, dan PKS. "Aku dulu (maju sebagai calon Wali Kota Surabaya) juga sendirian," kata Risma. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya