Kembalikan Dukungan PDIP, Mulyadi-Ali Tak Mau Lawan Arus

Pasangan cagub dan cawagub Sumbar Mulyadi-Ali Mukhni
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Mulyadi-Ali Mukhni memutuskan mengembalikan surat dukungan dari PDI Perjuangan untuk Pilkada 2020.

Ingin Naik Kasta, Wakil Gibran Daftar Bakal Calon Wali Kota Solo

Sebab, Mulyadi-Ali menerima aspirasi dari masyarakat yang kecewa dengan pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani terkait harapannya agar Provinsi Sumatera Barat mendukung negara Pancasila.

Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar menilai keputusan Mulyadi-Ali mengembalikan surat dukungan kepada PDI Perjuangan tentu sesuai pertimbangan politik. Karena, Mulyadi-Ali tanpa didukung PDI Perjuangan juga sudah memenuhi syarat.

PBB Tentukan Calon Kepala Daerah yang Diusung di Pilkada 2024

Baca juga: Paslon Mulyadi-Ali Mukhni Kembalikan SK PDIP Buntut Pernyataan Puan

“Secara hitungan matematis syarat, bahwa dengan dukungan PAN dan Demokrat itu sudah melebihi ambang batas syarat pencalonan. Dengan tidak mengikutkan PDIP, sebenarnya tidak ada masalah,” kata Rully kepada VIVA,

Pendaftaran Amsakar jadi Cawalkot Batam ke DPP NasDem Tuai Polemik, Begini kata Pengamat

Menurut dia, pernyataan Puan memang menjadi kontroversi besar. Sehingga, jika Mulyadi-Ali tetap didukung PDI Perjuangan itu bisa menjadi ada kekecewaan dari konstituen terutama di Sumatera Barat.

“Saya rasa itu mungkin tindakan yang harus dilakukan Mulyadi-Ali ini, di satu sisi untuk mempertahankan konstituen,” ujarnya.

Karena, kata dia, tidak mungkin Mulyadi-Ali melawan arus besar saat situasi lagi ramai akibat pernyataan Puan Maharani. Justru, bisa menghancurkan pilihan politik masyarakat pemilih dan pendukung militan Mulyadi-Ali.

“Karena memang belum ada klarifikasi untuk menenangkan kembali masyarakat Sumatera Barat pernyataan Puan. Itu pertimbangan politik yang harus dilakukan, walaupun berat untuk menetralisir pendukung atau pemilih militan Mulyadi-Ali,” jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, pasangan Mulyadi-Ali Mukhni sepakat mengembalikan SK dukungan dari PDI Perjuangan. Sebab, masyarakat banyak yang kecewa dengan pernyataan Puan Maharani.

“Ya, kami sudah sepakati bersama pak Mulyadi, kita mengembalikan SK dukungan dari PDIP. Jadi, Mulyadi - Ali Mukhni hanya diusung oleh Demokrat dan PAN. Memang banyak tokoh masyarakat Minang yang telepon saya. Menyampaikan kekecewaan terhadap penyataan mbak Puan,” kata Ali.

Diketahui, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik, Puan Maharani saat mengumumkan pasangan cagub-cawagub Sumatera Barat untuk Pilkada 2020, berharap agar Provinsi Sumatera Barat mendukung Pancasila.

"Rekomendasi diberikan kepada Insinyur Mulyadi dan Drs H Ali Mukhni. Merdeka! Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila," kata Puan.

Sementara itu, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri juga sempat curhat sulitnya PDIP menang di Sumatera Barat. Mega mempertanyakan kenapa rakyat di Sumatera Barat belum sepenuhnya mempercayakan pilihannya kepada PDI Perjuangan atau calon-calon yang diusung PDIP sebagai alat perjuangan politik di pemilihan umum.

"Kenapa ya? Sepertinya rakyat di Sumatera Barat belum menyukai PDI Perjuangan. Meskipun sudah ada beberapa daerah yang mau, yang minta, sudah ada DPC-nya, sudah ada DPD-nya, tapi kalau untuk mencari pemimpin di daerah tersebut mengapa kok agak sulit," kata Megawati.

Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa

Teka-teki Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi di Pilkada 2024

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi tahun 2024 dinilai cukup kompetitif. Menurut pengamat politik dan Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2024