Deklarasi KAMI di Surabaya Diadang Massa, Peserta Dilarang Masuk

Massa pengadang peserta silaturrahim KAMI di Surabaya.
Massa pengadang peserta silaturrahim KAMI di Surabaya.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Ratusan orang mengatasnamakan 'Surabaya Adalah Kita' berujuk rasa dan mengadang para peserta silaturrahim Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Gedung Juang 45 Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 28 September 2020. 

Deklarasi itu dikabarkan dihadiri mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. 

Massa penolak beraksi setelah tersebar poster silaturrahim KAMI di media sosial sejak Minggu, 27 September 2020. Isi poster, 'KAMI Mengundang Silaturrahmi Akbar; Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia Provinsi Jawa Timur, Mengantisipasi Bangkitnya Komunisme Gaya Baru'. Foto Gatot, Din Syamsudin, dan Rochmat Wahab terpampang di poster.

Baca: Deklarasi KAMI di Bandung Dilarang, Gatot Nurmantyo: Saya Tersenyum

Dalam aksinya, massa 'Surabaya Adalah Kita' menilai KAMI merupakan gerakan makar dan pengkhianat terhadap bangsa dan negara. Orator itu juga menyebut bahwa koalisi tersebut yang justru akan memecah belah bangsa. 

"Kami mendesak pada TNI-Polri melarang kegiatan KAMI di Surabaya. ‘Surabaya Adalah Kita’ siap mengawal dan menjaga agar situasi Surabaya tetap aman dan kondusif," kata salah satu orator. 

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Andri Adi Kusumo, mengatakan, aksi digelar karena pihaknya tidak ingin ada kelompok tertentu yang merongrong kewibawaan pemerintah. Menurutnya, KAMI adalah bentuk trik politik yang ingin menyerang pemerintahan yang sah. 

Halaman Selanjutnya
img_title