BPS: Perempuan Lebih Patuh Protokol Kesehatan Dibanding Laki-laki
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto, membeberkan hasil survei perihal perubahan perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19, yang dilakukan sejak 7-14 September 2020.
Suhariyanto mengatakan, jika dilihat berdasarkan karakteristik, temuan yang ada hampir mirip pada hasil survei yang terjadi di bulan April 2020 lalu.
"Pertama adalah bahwa perempuan itu jauh lebih patuh menerapkan protokol kesehatan dibandingkan laki-laki," kata Suhariyanto dalam telekonferensi, Senin, 28 September 2020.
Baca: BPS: 92 Persen Masyarakat Sudah Patuh Pakai Masker
"Hal itu baik ketika menggunakan masker, menjaga jarak, maupun dalam hal mencuci tangan," dia menambahkan.
Kemudian yang kedua, lanjut Suhariyanto, ketika relasinya digandengkan dengan tingkat pendidikan, maka terlihat bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka kepatuhan menerapkan protokol kesehatan juga semakin meningkat.
Selain itu, apabila dilihat berdasarkan klasifikasi umur, maka masyarakat yang berumur lebih tinggi itu jauh lebih patuh dalam menjalankan protokol kesehatan dibandingkan masyarakat dari golongan yang lebih muda.
Karenanya, Suhariyanto pun mengakui ada kecenderungan bahwa mereka yang lebih muda memang agak kurang mematuhi protokol kesehatan.
Sehingga, menurutnya, hal semacam ini perlu dijadikan fokus perhatian oleh para pemangku kebijakan saat melakukan sosialisasi terkait kepatuhan penerapan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
"Jadi saya pikir kita perlu memberikan sentuhan khusus kepada kaum muda ini, tapi tentunya dengan cara-cara yang lebih mengena buat mereka," ujarnya.
Sebelumnya, Suhariyanto menyampaikan berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai perubahan perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19, yang dilakukan sejak 7-14 September 2020, tercatat tingkat kepatuhan dari 90.967 responden terhadap pelaksanaan protokol kesehatan.
Dari hasil survei itu terlihat bahwa persentase masyarakat yang menggunakan masker hingga saat ini sudah mencapai sekitar 92 persen. "Dan hal itu menggembirakan," kata Suhariyanto dalam telekonferensi, Senin 28 September 2020. (ase)
