Korporasi Petani Belum Jalan, Jokowi: Kita Sering Membicarakan Ini

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Agus Suparto/ Fotografer Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet terbatas, menyinggung korporasi petani yang belum juga bisa dilaksanakan oleh para menterinya. Padahal hal ini sudah berkali-kali Presiden sampaikan dan sejak dulu.

Soal Usulan Jokowi Jadi Penasihat Prabowo, Pengamat Bilang Begini

Sementara itu, kata Kepala Negara, sektor pertanian cukup tumbuh di tengah pandemi saat ini. Maka momentum ini semestinya dijaga dan diberdayakan. Korporasi petani, menurut Jokowi adalah cara yang efektif untuk menuju kesejahteraan tersebut.

"Sebetulnya kita sudah sering membicarakan mengenai ini yaitu mengkorporasikan petani dan nelayan dalam tujuan meningkatkan taraf hidup mereka dan juga sekarang tentu saja dalam mewujudkan transformasi ekonomi," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai korporasi petani dan nelayan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 6 Oktober 2020.

UKT Naik Dinilai Ancam Generasi Emas Indonesia, Jokowi Diminta Turun Tangan

Baca juga: Heboh Jokowi Akan Tambah 2 Wakil Menteri Baru, Ini Kata Mensesneg

Jokowi mengatakan bahwa petani dan nelayan perlu didorong untuk berkelompok dalam jumlah besar agar produksi terus meningkat. Dengan begitu, Presiden meyakini, korporasi petani atau nelayan juga mudah mendapat pembiayaan, akses informasi, teknologi dan memperkuat pemasarannya. Kalaupun ada korporasi petani, menurut Jokowi, belum berjalan optimal di lapangan.

Sri Mulyani Menghadap Jokowi Bahas Kasus Viral Bea Cukai

"Pola pikir juga perlu berubah tidak semata-mata fokus kepada on farm tapi bergerak ke out farm sisi pascapanen, sisi bisnisnya yaitu dengan membangun proses bisnis dari produksi sampai ke pascapanen," ujar Presiden.

Kepala Negara menambahkan, sektor pertanian sebetulnya tergolong tidak terguncang di awal masa pandemi COVID-19. Buktinya, masih tumbuh positif 16,24 persen pada kuartal II-2020.

"Ini perlu kita jaga momentumnya sehingga memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan petani maupun nelayan," tutur Jokowi.

Untuk itu, Presiden meminta jajarannya bergerak lagi untuk membentuk korporasi petani ini di satu atau dua wilayah. Tetapi pembentukannya harus tuntas hingga berhasil. Dengan begitu, nantinya daerah-daerah lain bisa meniru cara tersebut.

"Dibangun ekosistem proses bisnisnya, disambungkan dengan sistem perbankan, disambungkan dengan inovator teknologi, dibenahi manajemennya. Saya kira kalau ini dilakukan termasuk tentu saja intervensi pengolahan hasil panen, mulai packaging, branding sampai tentu saja strategi pemasaran," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya