Alasan Luhut Lakukan Operasi Perubahan Perilaku di 10 Provinsi

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • Dok. Kemenko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan implementasi sistem monitoring perubahan perilaku yang telah dibuat Satuan Tugas (Satgas) Penangahan COVID-19 di 10 provinsi.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Baca juga: Tekan Kasus COVID-19, Luhut Siapkan Operasi Perubahan Perilaku

Lalu, mengapa operasi perubahan perilaku tersebut perlu dilakukan saat ini? Dalam rapat koordinasi terintegrasi perubahan perilaku untuk penanganan COVID-19, Luhut mengungkapkan bahwa berdasarkan survei Badan Pusat Statistik menyebutkan kepatuhan terhadap pengguna masker cukup tinggi, namun dibeberapa protokol kesehatan lainnya lebih rendah.

Indonesian Government to Provide Incentive for Apple Investment

Ia pun menyebutkan, bahwa kepatuhan terhadap penggunaan masker telah mencapai 91,98 persen, menggunakan hand sanitizer 77,71 persen, mencuci tangan 20 detik mencapai 75,38 persen, hindari jabat tangan 81,85 persen, hindari kerumunan 76,69 persen dan menjaga jarak 73,54 persen.

Kemudian, sebanyak lebih dari 50 persen orang tercatat masih memiliki alasan tidak patuh protokol kesehatan karena tidak ada sanksi dan sebagian besar berpendidikan tinggi, di mana persentase pendidikan S2 sebanyak 64 persen, sementara pendidikan SD sebanyak 25 persen dari responden.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Tak sampai di situ, BPS juga mencatat alasan orang tak patuh protokol kesehatan berikutnya yaitu karena alasan tidak ada kejadian penderita COVID-19, di lingkungan sekitar dengan persentase 39 persen, pekerjaan menjadi sulit karena protokol kesehatan 33 persen, harga APD mahal 23 persen, ikut-ikutan orang 21 persen, aparat tidak berikan contoh 19 persen dan lainnya 15 persen.

Sementara berdasarkan para pakar, dengan menerapkan cuci tangan akan menurunkan risiko tertular hingga 35 persen, lalu menggunakan masker risikonya turun 45 persen, menggunakan masker bedah 70 persen dan menjaga jarak minimal 1 meter bisa turunkan risiko hingga 85 persen.

Seperti diketahui, jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, maka jangan lupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan.

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya