Kasus COVID-19 di Jateng Naik Terus, Luhut: Tren Mortalitas Turun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengakui ada grafik kenaikan dalam kasus positif Corona COVID-19 di Jawa Tengah. Namun, lanjut dia, tren kasus mortalitas di Jateng justru menurun. 

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Luhut menyampaikan demikian usai menggelar rapat bersama seluruh jajaran pemerintah daerah Jawa Tengah, sebagai monitoring rutin guna melihat tren kasus COVID-19 di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

"Dalam tujuh hari terakhir, Jateng masih punya kenaikan kasus COVID-19 yang terus meningkat, tapi mortalitasnya rendah atau menurun sejak pertengahan September," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Selasa 13 Oktober 2020.

Tanggapi Luhut, Jusuf Kalla: Saya Tidak Mengerti Toxic

Baca Juga: Jokowi Sampaikan Kabar Baik: Kasus Aktif COVID-19 Turun Signifikan

Luhut menambahkan, angka recovery rate di Jateng saat ini memang masih berada di bawah angka nasional yang sebesar 76,5 persen. Namun, sejak pertengahan September hingga 11 Oktober 2020 lalu, angka recovery rate di Jateng telah meningkat dari 65 persen menjadi 71 persen.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Meski demikian, Luhut menekankan agar upaya mengontrol Bed Occupancy Rate (BOR) di ICU Provinsi Jawa Tengah terus dilakukan. Sebab, sempat terjadi kenaikan beberapa persen di bulan Oktober ini.

"Ini juga perlu diwaspadai, karena sudah 65,1 persen sejak pertengahan September, tingkat BOR ICU di Jawa Tengah selalu berada di bawah 60 persen. Meskipun per 11 Oktober, angka BOR ICU Jateng sudah naik hingga mencapai 65 persen," kata Luhut.

Maka itu, Luhut menekankan agar semua jajaran di Jateng perlu memperhatikan sejumlah hal penting. Mulai dari tenaga kesehatan, rumah sakit, hingga aparat Polda dan Pangdam Jawa Tengah dalam memantau perkembangan penanganan COVID-19.

"Mengingat kasus konfirmasi masih terus bermunculan," ujarnya.

Diketahui, kasus konfirmasi aktif yang terjadi ada di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Tengah, yang masih memiliki kasus aktif tertinggi, yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Pati, Kudus, Kebumen, Wonosobo, Brebes, dan Sukoharjo.

Meski demikian, data tren mingguan menunjukkan bahwa angka kasus di Kota Semarang sudah menunjukkan tren yang lebih positif. Namun, untuk wilayah lain seperti Kabupaten Semarang, Kebumen, Wonosobo, Brebes, dan Sukoharjo, pada beberapa minggu terakhir memang menunjukan tren angka kasus yang terus meningkat

Misalnya, yang tertinggi terjadi di Kota Semarang, dengan jumlah 9.648 kasus konfirmasi aktif dan 644 kasus kematian.

Dengan kasus COVID-19 yang masih tinggi, maka penting untuk menaati protokol dengan tak melupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan. (ren)

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya