Wali Kota Solo Ancam Polisikan Ortu Siswa yang Gadaikan Ponsel Bantuan

Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq

VIVA - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengingatkan kepada orangtua siswa agar tidak menggadaikan maupun menjual ponsel pintar hasil pemberian Pemkot Solo untuk mendukung kegiatan belajar daring. Orangtua siswa terancam dipolisikan jika nekat menjual ponsel bantuan Pemkot Solo.

Berhari-hari Tak Muncul, Gibran Positif COVID-19 Lagi

"Kalau dipinjam orangtua dan digadaikan ya (siswa) tak suruh telepon saya, karena alat ini untuk mendukung pembelajaran jarak jauh," kata Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy usai memberikan bantuan ponsel pintar kepada siswa di SMP N 21 Solo, Jumat, 16 Oktober 2020.

Baca juga: Nadiem Janji Berikan Kuota Internet 35 GB untuk Siswa Per Bulan

Longsor Timbun Sebagian Ruas Tol Semarang-Solo di KM 436

Lantas, ia pun bercerita jika beberapa hari lalu terdapat salah satu orangtua siswa di salah satu SMP negeri di Solo yang nekat menggadaikan ponsel milik anaknya. Padahal, ponsel tersebut merupakan bantuan Pemkot Solo yang diberikan untuk menunjang kegiatan belajar daring siswa.

"Hapenya diambil orangtuanya terus digadaikan. Terus saya minta untuk ditangani oleh kepolisian," ujarnya.

Gibran Akui Penurunan COVID-19 di Solo Belum Stabil: Tenang Saja

Setelah ponsel pintar milik siswa itu digadaikan oleh orangtuanya, Rudy pun mengaku jika anak tersebut kembali mendapatkan bantuan ponsel pintar. Namun, alat untuk mendukung kegiatan belajar daring selama pandemi COVID-19 itu kembali diminta orangtuanya untuk dijual.

Kali ini rencana untuk melego ponsel untuk kedua kalinya itu berhasil digagalkan.

"Diberi lagi, terus mau diminta lagi. Akhirnya saya minta dibantu polisi untuk diurus. Saya mengancam akan mempolisikan jika ada yang menggadaikan atau menjual karena hape ini diberikan untuk anak-anak yang selalu mengeluh tidak bisa belajar secara jarak jauh," ujarnya.

Rudy menambahkan, ponsel pintar bantuan Pemkot Solo itu merupakan alat untuk belajar secara daring. Ia pun meminta ponsel bantuan itu tidak boleh digunakan selain siswa itu sendiri.

"Tidak boleh dimanfaatkan oleh siapa pun kecuali anak. Untuk nge-game juga tidak boleh karena ini untuk belajar daring," tegasnya.

Menurut Rudy, Pemkot Solo akan membagikan sebanyak 1.500 ponsel pintar kepara para siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Pemberian ponsel itu sebagai langkah tepat untuk membantu kendala para siswa yang tidak memiliki ponsel untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh.

"Itu bantuan untuk siswa yang sekolah di SMP negeri. Yang nyumbang banyak. Ini hari ini akan membagikan 300 ponsel. Salah satunya hasil sumbangan dari Klenteng Tien Kok Sie," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya