Puskesmas di Daerah Tertinggal dan Terluar Diberi Akses Internet

Menkominfo Johnny G Plate (kanan).
Sumber :
  • VIVAnews/Eduward Ambarita

VIVA – Pemerintah akan menyediakan akses internet di setiap fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seluruh Indonesia. Hal itu ditujukan agar adanya peningkatan kualitas infrastruktur telekomunikasi di bidang kesehatan. Juga dalam rangka penanganan COVID-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pengadilan Tinggi Tambah Hukuman Biaya Ganti Rugi Johnny Plate, Segini Nilainya

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, menyatakan penyediaan akses internet merupakan prioritas yang perlu dilakukan untuk percepatan penanganan COVID-19. Khususnya dalam tiga agenda utama yaitu, optimalisasi telekomunikasi antar dan intra fasyankes, peningkatan kualitas arus data fasyankes, serta pemanfaatan aplikasi kesehatan berbasis digital khususnya di daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

"Layanan akses internet ini akan mencakup rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang belum memiliki akses internet atau yang sudah tersedia namun kualitasnya belum memadai,” ujar Johnny seperti siaran pers di laman setkab.go.id, Jumat, 16 Oktober 2020.

Jokowi Singgung Korupsi Proyek BTS 4G Kominfo saat Resmikan Operasional Sinyal di Sulut

Baca juga: Suara Lantang Mahasiswa Demo Omnibus Law: Kami Datang Bukan Merusak

Johnny merujuk data Kementerian Kesehatan, hingga 2019 terdapat 2.877 rumah sakit dan 10.134 puskesmas di Indonesia. Dari total 13.011 fasyankes tersebut, terindentifikasi 3.126 fasyankes yang masih membutuhkan optimalisasi layanan internet.

Kaleidoskop 2023: Deretan Anak Buah Jokowi Tersandung Kasus Korupsi

"Dari 3.126 titik tersebut, di tahun 2019, BLU BAKTI Kominfo telah menyediakan akses internet di 226 titik fanyankes. Sedangkan pada tahun 2020 ini, melalui kerja sama dengan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), BLU BAKTI Kominfo akan melakukan percepatan layanan internet di 2.192 fasyankes," kata dia.

Sementara, akses internet untuk 708 fasyankes sisanya, pemerintah berencana menyelesaikannya pada kuartal I tahun 2021 mendatang. Ketersediaan akses internet itu, lanjutnya, juga diharapkan mendukung program-program kesehatan masyarakat untuk jangka panjang. Baik penurunan angka kematian ibu dan bayi, mencegah stunting, mendukung program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, dan peningkatan layanan kesehatan melalui telemedicine.

“Ini sekaligus mendukung agenda pemerintah dalam Percepatan Transformasi Digital Nasional, sesuai dengan arahan Presiden Bapak Joko Widodo,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya