Kepatuhan Protokol COVID-19 Terendah di Jatim, Lumajang Zona Merah

Ilustrasi rapid test.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Sempat berubah status menjadi oranye, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kini kembali berstatus zona merah dalam peta persebaran COVID-19. Hal itu menjadi catatan agar Provinsi Jawa Timur tetap menjaga kewaspadaan agar tingkat penularan virus tersebut tidak kembali melonjak.

Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Abu Setinggi 1,5 Km

Lumajang berstatus zona merah lagi berdasarkan data COVID-19 per Senin, 16 November 2020. Juru bicara Satuan Tugas COVID-19 Jatim, Makhyan Jibril, mengamini soal itu. Memang, kata dia, kasus COVID-19 di kabupaten yang bertetangga dengan Jember dan Probolinggo itu dalam sepekan terakhir mengalami peningkatan.

Begitu pula dengan tingkat kematian di Lumajang. Biasanya lima sampai tujuh kematian, dalam sepekan tercatat 15 kematian. "Tambahan kasus (positif COVID-19 di Lumajang) biasanya sekitar 60-an, tiba-tiba menjadi 105 dalam sepekan, artinya ada kenaikan yang cukup mendadak," kata Jibril kepada wartawan pada Rabu, 18 November 2020.

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Menurut Jibril, hasil survei Gugus Tugas menunjukkan bahwa Lumajang juga salah satu daerah dengan kepatuhan memakai masker dan jaga jarak masyarakatnya terendah di Jatim. Karena itu dia berharap warga Lumajang meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan. "Kepatuhan memakai masker di angka 45,34 persen. Sementara daerah lain sudah di angka 7 bahkan 8," ujarnya.

Berdasarkan data per 17 November 2020, jumlah daerah dengan zona kuning atau daerah risiko rendah penyebaran COVID-19 tercatat 11 daerah. Yakni Pasuruan, Tulungagung, Pacitan, Bondowoso, Sampang, Ngawi, Bangkalan, Madiun, Bojonegoro, Lamongan, dan Pamekasan.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Sementara daerah dengan zona oranye atau risiko sedang tercatat 26 daerah. Yakni Sumenep, Probolinggo, Trenggalek, Kota Madiun, Tuban, Kediri, Kota Mojokerto, Blitar, Gresik, Banyuwangi, Nganjuk, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Kota Blitar, Jember, Kota Surabaya, Jombang, Malang, Kota Kediri, Kota Batu, Ponorogo, Magetan, Kota Malang, Situbondo, dan Kota Probolinggo. (ase)

Baca: Satu Vaksin COVID-19 Buatan China Diklaim Sukses Uji Klinis

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024