Profil Edhy Prabowo, Eks Tangan Kanan Prabowo yang Ditangkap KPK

Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap salah satu menteri Jokowi, prabowo">Edhy Prabowo. Edhy Prabowo diketahui menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia. Edhy menjabat sebagai menteri sejak 23 Oktober 2019.

Sudahi Kegaduhan terkait Pilpres 2024, Elite Politik Diminta Tiru Sikap Prabowo

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, membenarkan penangkapan itu. Edhy diduga tersandung kasus korupsi ekspor benih lobster.

Sejak awal menjadi menteri, Edhy selalu diserang oleh Susi Pudjiastuti, eks menteri KKP sebelumnya terkait kebijakan ekspor lobster.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Di luar itu, VIVA mengajak Anda untuk mengenal siapa sebenarnya Edhy Prabowo. Edhy diketahui kelahiran Muara Enim Sumatera Selatan 24 Desember 1972 yang saat ini berusia 47 tahun.

Sebelum menjadi menteri, Edhy merupakan anggota dewan yang berasal dari Partai Gerindra. Edhy dan Prabowo bak amplop dan perangko. Mereka memang sudah dekat sejak Prabowo masih berdinas di TNI.

Megawati Belum Putuskan soal Usulan Kerja Sama dengan Prabowo

Photo :
  • Facebook/Tb Ardi Januar

Dikutip dari berbagai sumber, Edhy juga atlet pencak silat nasional. Selain pernah berjaya di event Pekan Olahraga Nasional (PON), dia juga pernah mengikuti kejuaraan tingkat mancanegara.

Awal karier Edhy dimulai pada 1991. Kala itu, dia berhasil diterima menjadi anggota Akabri di Magelang, Jawa Tengah. Namun kariernya di militer hanya bertahan dua tahun. Edhy dikeluarkan karena terkena sanksi dari kesatuan.

Setelah itu, ia merantau ke Jakarta dan diperkenalkan dengan Prabowo Subianto yang kala itu masih berpangkat Letkol dan menjabat Dangrup III TNI AD.

Prabowo akhirnya menampung Edhy dan teman-temannya. Edhy dibiayai Prabowo mengenyam ilmu pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo. Selain itu, Edhy juga diminta untuk belajar silat setiap akhir pekan di Batujajar, Bandung.

Seiring waktu berjalan, Edhy akhirnya menjadi orang kepercayaan Prabowo. Dia menjadi orang yang mendampingi jenderal bintang tiga tersebut saat berdomisili di Jerman dan Yordania. Kala itu, Prabowo tengah merintis usaha di negeri tersebut.

Setelah Prabowo mendirikan Partai Gerindra, Edhy akhirnya memberanikan diri menjadi caleg di kampung halamannya, yakni Dapil Sumatra Selatan II. Di tempat itu, Edhy harus bersaing dengan sejumlah politisi senior seperti Mustafa Kamal, Dodi Alex Nurdin, dan Nazarudin Kiemas. Edhy pun berhasil menjadi caleg kelima yang memperoleh suara terbanyak. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya