Bio Farma Beberkan Prioritas Tenaga Kesehatan Penerima Vaksin Sinovac

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma mempersiapkan 3 juta vaksin COVID-19 Sinovac untuk vaksinasi gelombang pertama pada 2021 dalam bentuk siap suntik. Diketahui beberapa waktu lalu 1,2 juta dosis vaksin Sinovac tiba di Jakarta dari China.

Terpopuler: Kebiasaan yang Tidak Boleh Dilakukan di Mekkah sampai Alasan ke BaliSpirit Festival

Pada vaksinasi gelombang pertama, penerima vaksin yaitu tenaga kesehatan tinggi di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian akan diperluas ke tenaga kesehatan non-komorbid di provinsi lainnya. 

Untuk itu, Bio Farma saat ini tengah menunggu penerbitan izin penggunaan dalam keadaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan

"Untuk tahap awal, akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Semoga dengan hadirnya vaksin COVID-19 untuk tenaga kesehatan, bisa memberikan keamanan dan perlindungan bagi mereka yang berhadapan langsung dengan pasien COVID-19 dan juga memberikan rasa aman bagi mereka," ujar Direktur Bio Farma, Honesti Basyir, Selasa 8 Desember 2020.

Honesti menerangkan, setelah kedatangan vaksin tahap pertama, pihaknya menunggu 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku (bulk) dan sisa dari 3 juta dosis vaksin, yaitu 1,8 juta dosis tambahan vaksin dalam kemasan single dose pada Januari 2021.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

“Total vaksin jadi yang kami terima pada 6 Desember 2020 adalah 1.200.568 vial siap pakai. Di mana 568 vial diantaranya, akan kami alokasikan untuk dilakukan pengujian mutu yang akan dilakukan di Bio Farma maupun di Badan POM. selanjutnya, Bio Farma akan fokus pada penyimpanan vaksin COVID-19 dan melakukan berbagai persiapan agar siap melakukan pendistribusian setelah mendapat izin penggunaan dari BPOM," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah menerima 1,2 juta vaksin COVID-19. Vaksin itu tiba melalui bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada hari ini, Minggu, 6 Desember 2020.

“Saya ingin menyampaikan satu kabar baik bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1, 2 juta dosis vaksin COVID-19,” kata Jokowi dalam live streaming di akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu, 6 Desember 2020.

Jokowi menjelaskan, 1,2 juta vaksin yang tiba di tanah air merupakan vaksin buatan Sinovac yang juga diuji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020 yang lalu.

“Kita juga masih mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba di awal Januari 2021,” katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya