Lima Jenazah Laskar FPI Dimakamkan di Megamendung

Foto para anggota FPI yang tewas ditebak polisi.
Sumber :
  • Twitter.

VIVA – Enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) yang meninggal setelah ditembak polisi Senin lalu dikabarkan akan dimakamkan di Megamendung, Jawa Barat, pada Rabu pagi ini, 9 Desember 2020. Hal tersebut disampaikan oleh Kuasa Hukum FPI Azis Yanuar. 

Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III

"Direncanakan Rabu pagi ini para pemuda ini akan disalatkan dan dimakamkam di Pesantren Markas Syariah Megamendung, Bogor, Jawa Barat," kata Azis. 

Azis menambahkan, bahwa pada dini hari tadi, lima jenazah telah dibawa ke Megamendung. Sementara satu jenazah laskar yang bernama Lutfi Hakim akan dimakamkan di Duri Kosambi, Jakarta Barat oleh keluarganya. 

Ibunda Meninggal Dunia, Angger Dimas Ungkap Kenangan Haru Tak Terlupakan

"Lima jenazah sudah dibawa ke Megamendung, kecuali almarhum Lutfi Hakim yang akan dimakamkan di Duri Kosambi, Jakarta Barat. Para anggota laskar yang meninggal ini akan ditahlilkan tujuh hari oleh Habaib, Ulama, dan Santri," ucap Aziz.

Berikut identitas keenam laskar FPI tersebut yang meninggal dunia karena ditembak polisi:

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK
  1. Andi Oktaviawan (33 tahun), warga Cengkareng, Jakarta Barat.
  2. Lutfi Hakim (24 tahun), warga Cengkareng, Jakarta Barat.
  3. Faiz Ahmad Syukur (22 tahun).
  4. M Reza (20 tahun).
  5. Muhammad Suci Khadafi Poetra (21 tahun). 
  6. Akhmad Sofian (26 tahun).

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran, menyebut anggota korps Bhayangkara diserang sejumlah orang, Senin dini hari 7 Desember 2020. Penyerangan ini diduga ada kaitannya dengan rencana pemanggilan kedua Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab yang dijadwalkan Senin.

Insiden itu terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50. Saat kejadian, ada satu unit yang bergerak. Dalam satu unit itu terdiri dari enam orang. Sementara itu, penyerangan dilakukan oleh mereka yang berjumlah sepuluh orang.

Dalam penyerangan ini, ungkap Kapolda, pelaku penyerangan sempat menyerang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam. Karena keselamatan anggota terancam, lanjut Fadil, akhirnya polisi melakukan tindakan. Polisi menembak penyerang hingga enam dari mereka meninggal dunia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya