COVID-19 di Malang Melonjak Terus, Wali Kota Bilang ‘Susah Sekali'

Wali Kota Malang Sutiaji
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Kasus penyebaran COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur, terus melonjak. Bahkan, mencatatkan jumlah tambahan pasien terbanyak selama pandemi COVID-19, yakni sehari 124 orang terkonfirmasi positif pada Minggu, 13 Desember 2020.

Depok Jadi Tuan Rumah Pembukaan Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024

Rinciannya, pada 7 Desember ada tambahan pasien 9 orang, 8 Desember 24 orang, 9 Desember 22 orang, 10 Desember 31 orang. Kemudian pada 11 Desember meroket 40 orang, 12 Desember melonjak 67 orang, dan pada 13 Desember tambahan terbanyak sejak pandemi, yaitu 124 pasien. Total 317 pasien positif COVID-19 dalam sepekan.

Hingga kini, warga Kota Malang yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 2.648 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 2.214 sembuh, 175 orang dalam pemantauan atau isolasi, dan 259 orang meninggal dunia. Sebanyak 5 pasien meninggal dunia pada Minggu lalu.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Baca: Vaksin COVID-19 Sudah Ada, Masih Perlukah Pakai Masker?

Ada empat klaster yang menjadi penyumbang terbanyak pasien COVID-19 di Kota Malang. Pertama, klaster perkantoran yang banyak bersentuhan publik. Dunia pendidikan atau perguruan tinggi, suspek rumah sakit yang naik status, dan transmisi lokal (pergerakan antardaerah).

Langkah PBNU Persiapkan Santri Sukses Masuk PTN Favorit

"Jadi, susah sekali, untuk perkantoran yang bersentuhan dengan publik ini banyak sekali, sehingga kita tetap harus waspada, apalagi angka kematian pasien juga tinggi," kata Wali Kota Malang Sutiaji.

Sebagai langkah penanganan penyebaran COVID-19, Wali Kota mengeluarkan surat edaran Nomor 30 Tahun 2020 yang melarang pelaksanaan wisuda secara luring atau tatap muka atau dilaksanakan dengan menghadirkan secara langsung para wisudawan/wati. SE dikeluarkan pada 10 Desember 2020.

"Semua ini karena kelengahan kita dalam kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Kita akan lakukan webinar dengan seluruh RW untuk mengoptimalkan lagi Kampung Tangguh. Kemudian operasi yustisi untuk mengingatkan warga yang tidak disiplin," ujar Sutiaji. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya