Kasus COVID-19 dari Klaster Perkantoran Melonjak di Malang

Wali Kota Malang Sutiaji
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Pemerintah Kota Malang memutuskan untuk menutup Balai Kota Malang sejak Jumat, 18 Desember 2020, dan kembali membuka pelayanan pada 21 Desember. Penutupan itu untuk sterilisasi lingkungan Balai Kota Malang.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, setelah menutup Balai Kota Malang untuk sterilisasi menyeluruh, kantor-kantor seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kota Malang juga akan disterilisasi. Selama proses sterilisasi seluruh aparatur sipil negara (ASN) melakukan work from home (WFH).

"Jadi di Balai Kota Malang itu besok ditutup untuk disterilisasi, secara bergilir. Satu per satu nanti kantor pemerintahan akan digilir untuk dilakukan sterilisasi," kata Sutiaji pada Kamis, 17 Desember 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Baca: Tes Antigen Jadi Syarat Bepergian, Seberapa Akurat Deteksi COVID-19?

Sterilisasi buntut dari munculnya klaster perkantoran di Kota Malang. Klaster itu menjadi penyumbang terbanyak jumlah tambahan kasus per hari. Dalam sehari tambahan pasien mendekati angka 100 pasien.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Balai Kota Malang menjadi salah satu klaster perkantoran itu. Sutiaji bersama istrinya, Widyawati, dan putri mereka terkonfirmasi positif COVID-19 pada 30 November 2020. Setelah itu berurutan, Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto dan 6 ASN, dua di antaranya kepala OPD di lingkungan Pemkot Malang.

"Kami tidak ingin ada klaster di perkantoran pemerintah. Kami ingin dijadikan contoh juga buat kantor lainnya," ujar Sutiaji.

Pemkot Malang dengan tegas melarang warganya untuk menjalani isolasi mandiri di rumah. Baru-baru ini Kota Malang memiliki Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard. Keberadaan RS Lapangan diharapkan mengurangi beban layanan di RS rujukan. Apalagi, akibat tingginya angka COVID-19 Kota Malang kini kembali ke zona merah atau daerah dengan risiko tinggi.

"Saat ini kami juga ingin isolasi mandiri dihentikan agar klaster perkantoran tidak berujung pada akhirnya memunculkan klaster baru, yakni klaster keluarga," katanya.

Menurut data terbaru Satgas COVID-19 Kota Malang per 17 Desember, ada penambahan 85 pasien baru. Total 3.010 pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Sebanyak 2.480 pasien sembuh, 247 pasien dalam pemantauan, dan 283 pasien meninggal dunia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya