- VIVA/Farhan Faris
VIVA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memuji kepemimpinan mantan Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis. Dia mengatakan, Idham Azis memiliki karakter berani bertanggung jawab dan membela anak buahnya.
“Beliau merupakan sosok pimpinan yang berani dan bertanggung jawab, senantiasa membela, memperhatikan dan melindungi anggotanya. Jika diibaratkan karakter kaidah majas itu, seperti karakter elang pemimpin,” kata Sigit di Rupatama Mabes Polri pada Rabu, 27 Januari 2021.
Menurut dia, elang pemimpin itu tidak perlu melahirkan dirinya seperti burung merak, burung nuri untuk disegani dan dikenal oleh lawan maupun kawan. Maka, hal ini sejalan dengan kepribadian Purnawirawan Jenderal Idham Azis, yang tidak suka melakukan pencitraan dalam bekerja.
“Namun, lebih mengutamakan hasil kerja yang nyata di masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Jokowi Sebut Februari Masyarakat Umum Sudah Vaksinasi COVID-19
Selain itu, Sigit melihat Idham Azis sebagai pemimpin punya kewaspadaan yang tinggi. Namun, sisi lain kepekaan tersebut diikuti dengan fokus dan ketenangan dalam mengambil setiap keputusan dan tindakan.
“Beliau adalah sosok senior yang saya kagumi dan senantiasa menjadi teladan, serta role model dalam kedinasan maupun kehidupan sehari-hari,” jelas dia.
Maka dari itu, Sigit mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Jenderal Idham Azis, serta istrinya karena telah mendarmabaktikan segenap jiwa dan raga kurang lebih 33 tahun untuk Polri.
“Namun demikian, kami menyadari sepenuhnya cara ini tidak dapat merangkum dan melukiskan penggapaian panjang yang telah bapak persembahkan kepada Polri, dan masyarakat bangsa dan negara,” katanya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo melantik Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai kapolri di Istana Negara pada Rabu, 27 Januari 2021. Listyo menggantikan Idham Azis yang memasuki masa pensiun.
Kwarnas Curigai Upaya Terselubung di Balik Penghapusan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka di Sekolah
Permendikbud No 12 Tahun 2024 yang menghapus Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib sekolah dicurigai merupakan upaya terselubung untuk melemahkan kepemimpinan Indonesia.
