Gubernur NTB Minta Maaf karena Renang Ramai-ramai Kala Pandemi

Gubernur NTB Zulkifliemansyah saat berenang bareng-bareng
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah akhirnya meminta maaf kepada masyarakat atas unggahan fotonya pada akun resmi media sosial miliknya belum lama ini.

Minta Maaf ke Ria Ricis, Teuku Ryan: Saya Bukan Manusia yang Sempurna

Pada Minggu, 31 Januari 2021 kemarin, Zulkieflimansyah bersama beberapa OPD berenang bareng di kolam renang Desa Bayan, Lombok Utara. Padahal saat ini angka COVID-19 di NTB tengah meningkat.

“Saya tidak menyangka sampai seperti itu. Kita kan menginap di Lombok Utara di Bayan dan kita disambut sangat hangat oleh masyarakat,” kata Zulkieflimansyah pada Senin, 1 Februari 2021.

Dukung Sport Tourism Lewat Sungailiat Triathlon 2024

Ia mengatakan tempat yang dikunjunginya tersebut layak untuk di promosikan. Terlebih potensi wisata di kawasan tersebut terbilang masih sangat asri, dengan suasana kawasan perhutanan yang menjulang tinggi. 

“Bayan ternyata punya sesuatu yang tidak pernah terpublikasikan selama ini. Ada kolam yang airnya itu tidak mengandung bahan kimia karena alami. Langsung dari hutan dan akar-akar pohonnya," katanya.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Dia mengatakan tindakannya yang turut berenang bersama warga masyarakat hanya spontanitas. Terkait penerapan protokol kesehatan yang dipertanyakan banyak orang pada media sosial, ia menjawab bahwa dengan kondisi berenang sangat tidak mungkin baginya untuk menggunakan masker.

Meski demikian ia meminta maaf tentang perbuatannya tersebut yang melakukan aktivitas di luar batas, pada momen yang tidak tepat.

“Tentang protokol COVID-19, kan enggak mungkin pakai masker kita berenang. Itu spontan saja, kita bukan sengaja merencanakan untuk berenang. Saya pakai pakaian lengkap saat itu. Tapi saya minta maaf jika itu dirasa kurang baik di saat bencana dan angka COVID meningkat,” katanya.

Sebelumnya masyarakat sempat mengkritik unggahan fotonya. Tidak hanya karena tidak mematuhi protokol, namun juga saat itu beberapa wilayah di NTB dikepung banjir. Sehingga, membutuhkan perhatiannya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya