Ketemu Kapolri, Ini Tiga Usulan Haedar Nashir

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Sumber :
  • VIVA/ Cahyo Edi

VIVA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melakukan silaturahmi ke kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jalan Cik di Tiro, Kota Yogyakarta, Jumat 19 Februari 2021. Dalam silaturahmi ini, Kapolri ditemui langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Dharma Polimetal Tebar Dividen 2023 Rp 171,29 Miliar, 28 Persen dari Laba Bersih

Haedar mengatakan, kehadiran Kapolri di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta menjadi sambungan dari pertemuan sebelumnya. Dimana Kapolri pada Jumat 29 Januari 2021 lalu datang ke Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta.

Haedar menuturkan selain bersilaturahmi, Kapolri juga memperkenalkan program dan langkah pokok. Nantinya program dan langkah pokok ini memerlukan sinergi dengan Muhammadiyah.

Pesan Penting Haedar Nashir untuk Prabowo Usai Ditetapkan Presiden Terpilih

Haedar menerangkan ada tiga hal yang disampaikan Muhammadiyah ke Kapolri. Pertama, kata Haedar, di era pandemi COVID-19, Muhammadiyah bersama jajaran Kepolisian Republik Indonesia dengan porsi dan peran masing-masing, membangun jaringan untuk meningkatkan ikhtiar mengatasi pandemi.

“Kedua, kami mendiskusikan dan menyatukan visi bagaimana Muhammadiyah dan Kapolri bersama jajaran kepolisian di seluruh Republik Indonesia serta seluruh komponen pemerintah dan komponen bangsa meningkatkan usaha bersama untuk merekat persatuan bangsa,” ujar Haedar dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 19 Februari 2021.

Kapolri Sebut Kedewasaan Politik di 2024 Jauh Lebih Baik Dibanding 2019

Haedar menjelaskan kepada Kapolri peran-peran kebangsaan di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan yang melintas batas untuk semua warga bangsa. Muhammadiyah sebagaimana dituturkan Haedar, berupaya terus merajut persatuan dan menjaga kebhinekaan.

“Bahkan kami sampaikan di kawasan di mana Muhammadiyah dan umat Islam minoritas, tidak ada kendala bagi Muhammadiyah untuk hadir dengan peran-peran yang bersifat memberdayakan, memajukan, dan menyatukan kehidupan bangsa sebagaimana di Indonesia bagian timur,” tutur Haedar.

Masalah media sosial juga menjadi sorotan. Haedar mengatakan, melakukan edukasi dalam menjaga ketertiban dan keamanan perlu untuk dilakukan.

“Ketiga, kami mendiskusikan di era media sosial ini bagaimanaa Muhammadiyah dan jajaran kepolisian terus melakukan edukasi untuk ketertiban dan keamanan serta kehidupan yang bisa saling toleran satu sama lain di tengah keragaman,” kata Haedar.

Sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024 di MK

Putusan MK Bersifat Final, Prof Niam: Kontestasi Telah Usai, Saatnya Bersatu

Putusan MK yang sifatnya final dan mengikat itu menandakan kontetasi Pilpres 2024 sudah selesai.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024