PKS Ingatkan Riset Vaksin Nusantara Transparan dan Akuntabel

Ilustrasi Vaksin Covid-19
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mendorong ide riset Vaksin Nusantara dan minta proses penelitiannya berjalan akuntabel. Vaksin Nusantara yang diprakarsai mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu harus diperlakukan sama sesuai kaidah penelitian ilmiah yang berlaku.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

"Karena terkait klaim keamanan dan kemanjuran vaksin kita sudah punya standarnya, yakni melalui uji klinis fase I, II dan III. Mulai dari uji lab kepada hewan, sampai uji masif kepada manusia. Hasil uji ini harus terbuka kepada masyarakat ilmiah," kata Mulyanto kepada wartawan, Jumat, 26 Februari 2021

Jika sudah melalui proses uji klinis, katanya, BPOM diharapkan dapat dilibatkan untuk mengevaluasinya untuk mendapatkan izin penggunaan kepada masyarakat umum. Begitu pula Majelis Ulama Indonesia akan memberikan sertfikat halal kalau memang telah teruji halal.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Baca: Dua Wanita Menyamar Jadi Nenek-nenek Demi Dapat Vaksin COVID-19

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI itu berharap pengembangan Vaksin Nusantara dapat dilanjutkan hingga tuntas dan menjadi salah satu alternatif upaya penanggulangan COVID-19.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menurut Mulyanto, program pengembangan vaksin dapat dilakukan oleh siapa pun yang memang kompeten dan ditunjang dengan sarana yang memadai. "Ini kan scientific competition yang di-drive oleh permintaan publik. Yang penting semua berjalan dalam koridor ilmiah yang baku," ujarnya.

Mulyanto menilai perjalanan industri pengembangan vaksin di Tanah Air ini masih cukup panjang karena sementara ini lebih bersifat wacana, lembaga risetnya dan pengujian klinisnya belum jelas, dan belum ada badan usaha yang mensponsori. Namun segala hal yang baik harus didorong sesuai standar ilmiah.

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bekerja sama dengan tim peneliti dari Laboratorium RSUP Kariadi Semarang, Universitas Diponegoro, dan Aivita Biomedical Corporation dari Amerika Serikat, mengembangkan vaksin COVID-19 yang diberi nama Vaksin Nusantara. Vaksin Nusantara berbeda dengan vaksin lainnya, karena dikembangkan berdasarkan sel dendritik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya