Bio Farma Dapat Bahan Setengah Jadi 10 Juta Dosis Vaksin COVID-19

Bio Farma terima kembali bahan setengah jadi vaksin COVID-19.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma kembali mendapat bahan setengah jadi (bulk) vaksin COVID-19 Sinovac sebanyak 10 juta dosis. Penerimaan bahan ini merupakan gelombang ketiga.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Diketahui, pada gelombang pertama 12 Januari 2021, sebanyak 16,5 juta dosis dan gelombang kedua tanggal 2 Februari 2021, sebanyak 11 juta (termasuk overfill). Overfill adalah ekstra volume vaksin yang disiapkan untuk mengantisipasi proses filling ke dalam kemasan multidose.

Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto menjelaskan, bulk vaksin COVID-19 dari Sinovac ini, akan terus diterima secara bertahap oleh Bio Farma, hingga bulan Juli 2021 mendatang. Dengan total bulk yang akan diterima sebanyak 140 juta dosis atau sekitar 154 juta dosis.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

“Dari pengiriman bulk gelombang pertama, sebanyak 16,5 juta dosis, seluruh proses filled and finished-nya sudah selesai dilakukan di Bio Farma, dengan jumlah akhir sebanyak 13 bets (setara dengan 13 juta dosis) dan dari jumlah tersebut, per tanggal 2 Maret 2021, sebanyak 11 bets atau sekitar 11 juta dosis sudah mendapatkan lot release dari Badan POM RI," ujar Bambang, Selasa, 2 Maret 2021.

Sebagian vaksin yang telah mendapatkan Lot release tersebut, telah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia sebanyak 7.2 juta dosis untuk program vaksinasi gelombang kedua bagi petugas pelayanan publik dan lansia.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Bambang menambahkan, untuk gelombang kedua (11 juta dosis), proses fill and finish-nya sudah mulai berjalan sejak 13 Februari 2021 yang lalu, dan diperkirakan akan selesai pada 20 Maret 2021, dengan jumlah akhir sebanyak 9 bets atau sekitar 9 juta dosis. 

Menteri Kesehatan RI  Budi Gunadi Sadikin

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Penyakit arbovirosis atau infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga, terus mengancam secara global. Termasuk DBD.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024