Cuaca Ekstrem di Gowa-Makassar, Atap Rumah Sampai Beterbangan

Cuaca ekstrem di Gowa dan Makassar, pohon bertumbangan
Sumber :
  • VIVA/Irfan

VIVA – Cuaca ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan terutama di Kota Makassar dan di Kabupaten Gowa.

Cemburu gegara Pacar Kerap Diajak Jalan, Pemuda di Kendari Ajak Teman Nekat Bakar Rumah Korban

Sejak kemarin hingga Jumat sore, 2 April 2021, awan hitam terus bergelayut di langit kedua daerah bertetangga itu. Hujan deras disertai angin kencang pun melanda terus-menerus.

Di Kota Makassar, sejumlah rumah warga atap rumahnya sampai bertebangan. Genangan air di mana-mana akibat luapan drainase dan kanal. Adapun di Gowa, cukup banyak pepohonan besar yang tumbang menimpa jalanan.   

Ajakan Rujuknya Ditolak, Pria Bakar Mobil dan Rumah Mantan Istri

Pemkab Gowa mencatat sebanyak 35 pohon tumbang. Selain itu banyak kantor dan rumah yang rusak akibat cuaca ekstrem tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Gowa, Ikhsan Parawansa, telah memastiknya pihaknya langsung ke lapangan dan menyingkirkan potongan batang pohon yang menghalangi jalanan itu.

KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Barang Jemaat di Pegunungan Bintang

Selain itu, pihaknya juga sudah membangun posko bencana yang akan stand by selama 24 jam.

"Jika ada kejadian-kejadian kami langsung turun dan di posko kami terus memantau dan kami siap membackup jika ada hal yang terjadi yang tidak diinginkan," kata Ikhsan.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengimbau kepada masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan berdoa agar cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang segera berlalu.

"Mari kita semua berdoa, agar situasi ini tidak meningkat dan segera berlalu. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha," tutur Adnan.

Selain itu, dia juga menyampaikan, bendungan Bili-bili saat ini masih dalam keadaan normal yaitu +100,43 Mdpl atau dengan pembukaan pintu 150 cm, sedangkan elevasi normal +99,50 Mdpl, dan elevasi waspada +101,70 Mdpl.

"Jadi status Bili-bili saat ini masih dalam range normal dengan trend elevasinya naik ke waspada. Inflow yang masuk ke waduk Bili-bili sebesar 413,64 m3/det, dan out flow ke sungai Jeneberang 368,84 m3/det,” kata dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya