- Dokumentasi Abdul Ghofur via Nur Faishal/VIVA.
VIVA – Ijab kabul Ustaz Abdul Somad (UAS) saat akad nikah dengan Fatimah Az Zahra binti Salim Baradud di Desa/Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Rabu sore, 28 April 2021, dilakukan dengan bahasa Arab. Proses ijab kabul berjalan lancar dan cepat.
Ijab kabul dilakukan langsung oleh wali dari mempelai wanita, yakni Salim Baradud, tidak diwakilkan. Dalam video yang beredar, Salim tampak mengenakan baju koko dan peci bundar berwarna putih. Di depannya duduk bersila UAS. Leher pendakwah kondang itu berkalung bunga melati. Sejumlah orang berada di ruangan akad menyaksikan.
Baca: Profil & Agama Fatimah Az Zahra, Istri Ustaz Abdul Somad Usia 19 Tahun
"Bismillahirrahmanirrahim, asshalatu wassalamu 'alaa Rasulillah. Ya Abdul Shomad bin Bakhtiar, uzawwijuka 'alaa maa amarallahu bihi min imsaakin bima'ruufin aw tasriihin bi-ihsan. Ya Abdul Somad bin Bakhiar, zawwajtuka wa ankahtuka maktuubataka 'alaa ibnatii Fatimah Az Zahra bil-mahri mi'atain arba' wa arba'in ghiraam dzahaban haalan," ucap Salim dalam ijab sambil memegang tangan UAS.
Segera setelah itu UAS menjawab, "Qabiltu nikaahaha wa zawwajaha bil-mahri al-madzkuur, haalan," ungkapnya.
Baca juga: Kasus COVID-19 Klaster Kantor Naik, Menaker Wanti-wanti Perusahaan
Setelah UAS menjawab, semua yang hadir langsung mengucapkan kalimat 'barakallah' sebagai tanda ijab kabul sah. UAS resmi menjadi suami dari Fatimah Az Zahra. Setelah itu doa dibacakan oleh seorang kiai yang hadir, juga dengan bahasa Arab yang fasih.
Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Peterongan Abdul Ghofur mengatakan, ijab kabul UAS-Fatimah dimulai sekira pukul 16.30 WIB dan hanya berlangsung sekira setengah jam. Selain pihak keluarga, hadir pula sejumlah kiai dari pesantren tempat Fatimah belajar di Ponorogo. "Ada juga Kiai Hasan," ujarnya dihubungi VIVA pada Rabu malam.
Ghofur menjelaskan, KUA secara resmi memanggil kedua mempelai dan keluarga untuk mencocokkan segala dokumen (rapak) pada Senin, 26 April 2021. Pihak mempelai wanita datang pada pagi keesokan harinya, sementara pihak UAS pada sorenya. Saat itulah tanggal diputuskan maju pada Rabu, bukan sehabis Lebaran pada Mei seperti kabar semula.
