COVID-19 Varian Afrika Ditemukan di Mojokerto, Pasien Telah Sembuh

Seorang petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlin Ferliana, menyebutkan bahwa jenis varian baru COVID-19 yang terbawa warga asal Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, adalah dari Kongo, Afrika Tengah.

Pasien Imunodefisiensi Primer Minta Pemerintah Masukkan Terapi IDP ke dalam Formularium Nasional

Diketahui jenis varian itu masuk pada Februari 2021 lalu adalah jenis B117. Varian itu adalah mutasi COVID-19 yang mula kali ditemukan di Inggris. Adapun mutasi COVID-19 yang ditemukan di Benua Afrika ialah jenis B1351. 

"Variannya (yang ditemukan di Mojokerto) B117, tapi beliau (pasien) datang dari kegiatan di Kongo," kata Herlin saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis, 6 Mei 2021.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Baca juga: Pemuda Muhammadiyah: Pahami, Larangan Mudik untuk Selamatkan Jiwa

Herlin menjelaskan, varian B117 diketahui memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi, sekitar 36 sampai 75 persen dibandingkan jenis virus sebelumnya. WHO sendiri melaporkan bahwa B117 yang paling banyak dilaporkan di berbagai negara, 49 di antaranya berputar di Asia Tenggara. 

Lecehkan Istri Pasien, Oknum Dokter di Palembang Jadi Tersangka

Herlin menegaskan bahwa berdasarkan hasil tracing kasus yang di Mojokerto, pasien yang dimaksud saat ini sudah sembuh dan tak sampai menular ke orang-orang di sekitarnya. 

"Alhamdulillah, di Mojokerto masih aman dari penularan, karena yang bersangkutan dilakukan karantina dengan baik," ujarnya. 

Sebelumnya diberitakan, kasus COVID-19 varian baru mutasi di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah, ditemukan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Dinas Kesehatan provinsi setempat menyebutkan varian baru itu dibawa oleh Warga Negara Indonesia setelah melaksanakan perjalanan dinas di Kongo. 

Kepala Dinkes Jatim Herlin Ferliana membenarkan ketika ditanya wartawan soal itu. Ia menjelaskan, kasus mutasi baru COVID-19 itu diketahui sejak Februari 2021 lalu. 
"Kasus ini telah diketahui sejak Februari lalu bahwa ada sekelompok WNI yang baru saja tiba dari Kongo," katanya pada Rabu, 4 Mei 2021.

Herlin menuturkan, setelah tiba di Indonesia, Satuan Tugas COVID-19 langsung melakukan pemeriksaan whole genome sequencing dan hasilnya baru keluar pada April kemarin. Dari pemeriksaan itu, ditemukan satu WNI yang terpapar COVID-19 varian baru yang bermutasi di Kongo. 

Satu orang yang terpapar itu ialah warga Mojokerto. Yang bersangkutan, lanjut Herlin, tidak memiliki gejala alias OTG. Mengantisipasi penularan tersebar lebih luas, Satgas langsung melakukan tracing. 

"Kami tracing dan periksa semua orang yang berkontak erat, hasilnya hanya yang bersangkutan saja yang terinfeksi," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya