Habib Bahar: Siapapun Pasti Marah Ketika Istrinya Digoda

Habib Bahar bin Smith
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Terdakwa kasus penganiaan driver taksi online, Habib Bahar bin Smith mengaku memiliki niat berdamai dengan korban pasca dianiaya. Namun, kasus tersebut terus berlanjut hingga ke peradilan.

Terkuak Motif 3 Cewek Remaja Aniaya, Rampok dan Semprot Korban Pakai Cairan Serangga

Hal tersebut diungkapkan Habib Bahar dalam sidang lanjutan agenda pemeriksaan terdakwa secara virtual di Pengadilan Negeri Klas 1A Khusus Bandung. Ia mengakui sangat emosi terhadap korban, hingga menginterogasi dengan kekerasan.

"Disitu saya posisi sendiri, yang saya tahu ada orang yang melerai. Saya tarik leher, dia berontak saya paksa masuk," ujar Habib Bahar kepada Majelis Hakim, Selasa 18 Mei 2021.

Kronologi Tiga Wanita Sekap dan Semprot Korban Pakai Baygon

Baca juga: 140 WN China Tiba di Bandara Soetta, Pekerja Proyek Strategis Nasional

Kemudian, setelah kejadian penganiayaan, Habib mengaku telah memerintahkan orang kepercayaannya kepada pihak korban untuk berdamai. Namun tujuan tersebut tak menghalangi proses hukum, meski dari pihak korban telah menyatakan sudah berdamai.

Soroti Insiden Warga dan Mahasiswa Katolik Unpam, Benyamin: Tak Boleh Terulang Lagi

"Empat hari setelah kejadian saya mengutus orang saya untuk berdamai tapi tidak berupa surat hanya omongan," katanya.

Habib menerangkan, kejadian tersebut sangat wajar jika dilakukan oleh seorang suami ketika mengetahui istrinya digoda laki-laki lain.  "Siapapun pasti marah ketika istrinya digoda," terangnya.

Sebelumnya, saksi korban yakni Andriansyah mengaku sudah berdamai dengan Habib Bahar bin Smith. Maka saat memberi kesaksian di pengadilan, ia enggan menjelaskan kronologi kekerasan yang dialaminya tersebut.

"Karena begini yang mulia, saya sudah sepakat berdamai jadi nggak mau membahas ini. Sudah diselesaikan kekeluargaan. Saya agak keberatan kalau ngulang kronologi sudah saya lupakan sekali," kata Andriansyah, Selasa, 27 April 2021.

Tidak hanya itu, Andriansyah mengaku sudah melupakan kronologis penganiayaan dengan alasan sudah mencabut laporan. "Di sini saya enggak bisa membahas kronologi. Karena sudah dilakukan surat pencabutan laporan," katanya.

Foto Ilustrasi Penganiayaan. Sumber Merdeka.com

Pelajar SMP Bandung Tewas Dianiaya 2 Temannya, Dipukul Botton Stick di Bagian Belakang Kepala

Seorang pelajar SMP di Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat berusia 17 tahun tewas dianiaya dua teman sekolahnya. Kedua pelaku berinisial GDH (15) dan AJ (17)

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2024