Ribuan Guru di Pekanbaru Batal Disuntik Vaksin COVID-19

Presiden Joko Widodo berbicara dengan sejumlah guru saat meninjau vaksinasi massal di Gelanggang Olahraga Remaja, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, pada Rabu, 19 Mei 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru melaporkan bahwa ribuan guru di daerah itu mengalami penundaan vaksinasi COVID-19 karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

"Ada sekitar 10 persen guru yang belum vaksin COVID-19, karena sakit, tensi naik, ada yang gula tinggi, gangguan jantung dan segala macam. Ini yang belum," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas, Kamis, 3 Juni 2021.

Dengan adanya penundaan itu, Dinas terus akan mendorong para guru bisa divaksin, setelah mereka menjalani pengobatan dan layak mendapatnya sesuai standar kesehatan.

10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah

"Ribuan guru yang belum disuntik vaksin ini hanya mengalami penundaan sementara. Mereka pasti akan divaksin hingga kesehatannya membaik dan memenuhi syarat," katanya.

Ismardi memastikan, para guru itu wajib divaksin sebelum tahun ajaran baru pada pertengahan Juli 2021 karena ada rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan membuka seluruh jenjang pendidikan pada tahun ajaran itu. "Maka sebelum terjun mengajar seluruh guru di Pekanbaru telah tuntas divaksin," katanya.

Kota Ini Sahkan Undang-undang yang Izinkan Guru Bawa Senjata Api ke Sekolah

Untuk kebutuhan vaksin COVID-19, katanya, Dinas sudah mengusulkan permintaan kepada Dinas Kesehatan Pekanbaru sebanyak 11.000 dosis. Namun, ia tetap mengimbau para guru untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, baik yang sudah divaksin maupun yang belum.

Karena sudah divaksin pun, katanya, orang masih bisa tertular COVID-19 jika abai menerapkan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi.

"Mari kita para guru menjadi contoh prokes di masyarakat, sebagai panutan guna menyukseskan upaya pemerintah menekan penularan COVID-19 hingga titik nol," kata Ismardi. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya