Satu SMA Siap Belajar Tatap Muka, Ternyata 27 Siswa Positif COVID-19

Ilustrasi swab test virus corona.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat, merilis informasi bahwa 27 siswa SMA Negeri I di kota itu positif terinfeksi COVID-19 sehingga sekolah itu segera ditutup untuk sementara waktu.

7 Fakta COVID-19 Melonjak di Singapura, Sepekan Capai 25 Ribu Kasus

Puluhan siswa yang terinfeksi virus corona itu awalnya diketahui setelah diselenggarakan pemeriksaan secara cepat (rapid test) dengan antigen pada akhir bulan Mei, sebagai syarat untuk memulai aktivitas sekolah atau pembelajaran secara tatap muka.

Berdasarkan hasil rapid test kepada 251 siswa, menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang Ali Tabrani, tiga siswa reaktif. Mereka kemudian diperiksa ulang dengan metode yang lebih akurat, yakni PCR, dan hasil memang positif COVID-19.

Terpopuler: Manfaat Kurma hingga Kasus COVID-19 Melonjak di Singapura

Untuk mencegah penularan kian masif, pihak sekolah berkerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk menelusuri siswa lain yang berkemungkinan berkontak erat dengan ketiga pelajar yang terinfeksi corona. Hasilnya, dua siswa terjangkit juga.

“Tracing terus dilakukan hingga akhirnya sampai hari ini total ada 27 siswa SMA Negeri 1 Padang Panjang yang dinyatakan positif terinfeksi [virus corona],” ujar Ali, Selasa, 8 Juni 2021.

Kisah Haru di Balik Suksesnya Konten Viral Emak-emak Ala Agung Karmalogy

Semua pelajar yang terjangkit telah diisolasi dan dirawat di ruangan khusus di sekolah. Khusus pelajar peremuan putri ada yang diisolasi di rumah masing-masing dan dalam pengawasan dan perawatan yang intensif.

“Meski ada klaster [penularan COVID-19], tidak mengganggu proses belajar mengajar tatap muka di sekolah yang lain. Sampai kini, sekolah lain yang ada di Kota Padang Panjang, menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Ali.

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 untuk pelajar.

Kemenkes: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Waspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2

Kementerian Kesehatan mengingatkan, meski COVID-19 varian KP.1 dan KP.2 tak ada bukti menyebabkan sakit berat, tetap perlu menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024