Epidemiolog: Lonjakan COVID-19 di Kota Kendari Mengkhawatirkan

Ilustrasi petugas medis menunjukkan hasil screening rapid test COVID-19
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

VIVA – Ramadhan Tosepu selaku epidemiolog dari Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara, menyampaikan tren peningkatan kasus COVID-19 di Kendari saat ini cukup mengkhawatirkan.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Padahal, dia menyebut, pekan lalu kondisinya sudah mulai melandai. "Tetapi dua hari terakhir terjadi lonjakan signifikan berdasarkan data temuan dari tim Gugus Tugas," kata Ramadhan saat dihubungi VIVA, Selasa, 22 Juni 2021.

Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui secara pasti apakah peningkatan laju virus Corona itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang begitu intens dan menyeluruh dengan sistem pelaksanaan pemeriksaan yang baru-baru diadakan.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Kemudian, Ramadhan juga mengaku belum memperoleh informasi terjadinya peningkatan itu karena klaster dari pihak mana.

"Kemudian, apakah orang-orang yang terpapar ini sudah divaksin atau belum, kita tidak tahu. Yang pastinya fenomena ini luar biasa," tuturnya.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Untuk kondisi ke depannya, Ramadhan mengatakan akan melihat hasil tracking yang akan dilakukan Pemerintah Kota Kendari dalam satu hingga dua hari ke depan.

"Kalau benar seperti yang disebutkan Pak Wali Kota (Kendari) bahwa tracking-nya 1:300 (orang), maka saya yakin masih akan terjadi peningkatan kasus dalam jumlah yang besar," terangnya.

Ramadhan menilai terjadinya peningkatan kasus COVID-19 di Kendari akibat kian longgar dan abainya pemerintah dan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan.

Dia menyebut, seperti semakin ramainya acara di perhotelan yang dilakukan pemerintah. Juga acara pesta pernikahan yang sudah dibuka kembali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya