Capai 7,6 Persen, Kasus Aktif COVID-19 di RI Lampaui Angka Global

Menko Airlangga bertemu alumni Program Kartu Prakerja.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membeberkan data terkait peningkatan jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia.

Berdasarkan data pemerintah per 22 Juni 2021, Airlangga menjelaskan bahwa persentase kasus aktif COVID-19 di Indonesia saat ini telah mencapai 7,6 persen, atau di atas angka global yang mencapai 6,5 persen.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) itu mengatakan dinamika kenaikan kasus aktif COVID-19 itu antara lain terjadi pasca-momentum Hari Raya Idul Fitri 2021 dan adanya sejumlah varian baru mutasi virus tersebut.

"Hari Raya Idul Fitri dan adanya penyebaran varian baru, yaitu varian delta, terjadi kenaikan sehingga kasus aktif kita menjadi 7,6 persen," kata Airlangga dalam telekonferensi di webinar Perbanas Institute, Rabu, 23 Juni 2021.

Baca juga: Sembuh dari COVID-19, 86 Pasien di Donohudan Pulang ke Kudus

Namun, di sisi lain Airlangga juga menyatakan bahwa angka recovery rate Indonesia masih cukup tinggi, yakni di level 89,69 persen. Meskipun, capaian itu masih berada di bawah angka global yang mencapai 91,3 persen.

Sementara untuk jumlah kematian akibat COVID-19 di Tanah Air, saat ini telah mencapai 55.291 kasus dengan persentase 2,74 persen atau lebih tinggi dari angka global yang hanya di 2,1 persen.

"Peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia dalam beberapa hari belakangan ini tidak boleh dianggap remeh. Dengan demikian, pemerintah telah mempertebal dan mempertegas aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro," ujarnya.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Pemerintah telah memberlakukan kebijakan pengetatan PPKM Mikro yang dimulai pada 22 Juni sampai 5 Juli 2021 mendatang.

Ilustrasi vaksin.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Vaksin merek AstraZeneca diketahui juga digunakan di Indonesia saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024