Wali Kota Semarang Sebut BOR Rumah Sakit Turun Jadi 57 Persen

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno (Semarang)

VIVA – Angka kasus COVID-19 di Kota Semarang mulai menunjukkan tren menurun. Sempat menyentuh angka kasus aktif 2.395 pada pekan pertama Juli 2021, kini angkanya sudah di 2.010. 

Golkar Tepis Isu Istri Ridwan Kamil Mundur dari Bursa Pilkada Kota Bandung

Hal itu terpantau di website resmi siagacorona.semarangkota.go.id per Kamis, 22 Juli 2021. Sebelumnya bahkan sempat di bawah 2.000.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan, selain kasus aktif turun, angka bed occupancy rate (BOR) rumah sakit juga turun. Sempat mencapai BOR 94 persen, kini menjadi 57 persen. Bahkan untuk rumah isolasi terpusat saat ini di posisi 24 persen. Namun untuk ICU masih relatif tinggi, dari yang awalnya 96 persen menjadi 84 persen.

Gibran Masih Jabat Wali Kota Solo Usai jadi Wapres Terpilih, JK: Tidak Apa-apa

"Saya juga melakukan pantauan langsung ke sejumlah rumah sakit yang ada di Kota Semarang, dan tidak ada penumpukan pasien di IGD seperti sebelumnya. Untuk rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Semarang sendiri saat ini hanya tinggal tiga rumah sakit yang masih penuh, yakni RS Permata Medika, RS Telogorejo dan RS Pantiwilasa," ujar Wali Kota yang akrab disapa Hendi tersebut.

Hendi menambahkan, hal ini perlu terus ditingkatkan dengan melakukan sejumlah upaya bersama, dari disiplin prokes, Jogo Tonggo, Lumbung Kelurahan, dan kebijakan PPKM oleh semua pihak serta sejumlah program pemerintah. Di antaranya percepatan vaksin, penyaluran bansos dan pembagian obat bagi pasien isoman.

Buka Pendaftaran, Ini Kriteria Calon Wali Kota Malang yang Dicari PKB untuk Pilkada 2024

Terkait percepatan vaksin, saat dilakukan vaksinasi tingkat kelurahan dengan kekuatan 100 per jam sehingga target 500 orang tervaksinasi. Program ini akan mulai di Kelurahan Srondol Wetan, Srondol Kulon, Pudak Payung dan Banyumanik dan dilanjutkan di empat kelurahan lain.

Kemudian, dia melanjutkan, bantuan sosial tunai (BST) akan dikebut dan didistribusikan maksimal minggu kedua bulan Agustus. Pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak PT. Pos dalam penyaluran BST agar berjalan lancar, tertib, dan tidak menimbulkan kerumunan serta klaster baru. 

Sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang telah mendistribusikan juga sekitar 100 ribu paket sembako bagi warga Kota Semarang.

Laporan Teguh Joko Sutrisno (tvOne/ Semarang, Jateng)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya