Ketua DPR: Musuhi Virusnya, Bukan Orangnya

Ketua DPR Puan Maharani berpidato dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2020). Rapat itu berlangsung dalam rangka HUT Ke-75 DPR RI serta penyampaian laporan kinerja tahun sidang 2019-2020. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyayangkan aksi kekerasan yang terjadi di tengah masyarakat baru-baru ini. Terlebih kekerasan itu terjadi antarsesama warga masyarakat mengenai masalah penanganan pandemi COVID-19.

10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah

“Segala bentuk tindakan kekerasan terhadap sesama warga masyarakat tidak bisa dibenarkan atas alasan apa pun,” kata Puan di Jakarta, Minggu, 25 Juli 2021.

Perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR ini mengimbau agar masyarakat menggunakan cara-cara persuasif kepada pasien COVID-19 di lingkungannya, yang dinilai melanggar protokol kesehataan saat isolasi mandiri. 

Termasuk Mayor Teddy, Nikita Mirzani Bongkar Perilaku Ajudan-ajudan Prabowo Subianto

“COVID-19 ini yang kita musuhi adalah penyakitnya, virusnya, bukan orangnya!” kata Puan.

“Pasien COVID-19 dikucilkan saja tidak boleh, apalagi mendapat kekerasan,” tegas Puan menambahkan.

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

Untuk mencegah kekerasan serupa terulang, Puan meminta agar aparat pemerintah daerah dan kepolisian setempat untuk terus memantau kondisi wilayahnya, terlebih jika masuk zona PPKM Level 4.

“Aparat di lapangan harus sedini mungkin mencegah terjadinya kekerasan antarsesama warga masyarakat. COVID-19 ini sudah cukup banyak memakan korban, jadi jangan sampai ada warga yang menjadi korban karena kekerasan di tengah pandemi ini,” ujar Puan.

Di sisi lain, pemerintah daerah setempat harus memfasilitasi warga pasien COVID-19 dengan tempat-tempat isolasi, sehingga penularan virus bisa terlokalisasi.

“Pastikan warga pasien COVID-19 di tempat isolasi itu makannya cukup, obat dan vitaminnya cukup, dan dipantau terus perkembangnya. Toh, anggaran daerah tersedia untuk penanggulangan COVID-19; pakai itu agar masyarakat merasakan negara hadir di tengah kondisi sulit ini,” ujarnya.

Dia kembali menyerukan gotong royong dan solidaritas sesama anak bangsa dalam menghadapi pandemi COVID-19, sebagaimana yang sudah terjadi di sejumlah daerah selama ini. Tindakan kekerasan bukanlah ciri bangsa Indonesia.

“Kita ini bangsa yang welas asih, penuh kasih sayang. Welas asih kita tidak boleh sekecil virus yang kita kawan, tetapi harus sebesar harapan sesama saudara kita, tetangga kita, yang butuh pertolongan dan kesembuhan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya