Ambulans Dirusak Massa, Dipicu Hoaks Organ Tubuh Jenazah Hilang

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Kepolisian Resor Jember menyelidiki perusakan ambulans yang membawa jenazah pasien positif COVID-19, setelah dilakukan pengambilan secara paksa jenazah itu, di Desa Pace, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

"Kami sudah memanggil sejumlah saksi, dan masih melakukan pendalaman untuk mencari petunjuk dan bukti lain terkait kasus itu," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna, di Jember, Kamis, 29 Juli 2021.

Warga mengadang ambulans RS Bina Sehat yang membawa jenazah pasien COVID-19 dan mengambil paksa jenazah itu untuk dibuka peti jenazahnya, kemudian sejumlah warga merusak kaca mobil ambulans, di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jumat (23/7) malam.

Parto Patrio Terbaring dibawa Pakai Ambulans, Sakit Apa?

"Penyidik akan menyelidiki semuanya peristiwa yang terjadi di Desa Pace, baik kasus perusakan mobil ambulans maupun kasus protokol kesehatannya," ujarnya.

Sebanyak 13 saksi sudah dimintai keterangan terkait peristiwa pengambilan paksa jenazah pasien COVID-19 hingga perusakan mobil ambulans milik RS Bina Sehat, namun polisi belum menetapkan tersangka.

Jokowi Datang Melayat ke Mooryati Soedibyo, Ikut Salat Jenazah

Seorang tokoh masyarakat Farid Mujib mengaku bersama delapan orang lainnya diperiksa sebagai saksi dalam peristiwa itu dan semua yang diperiksa wajib menjalani tes usap antigen. “Namun satu orang dipulangkan karena terkonfirmasi positif COVID-19," katanya.

Ia menjelaskan, warga mengambil paksa peti jenazah dan membawanya ke rumah duka, karena ingin dimakamkan secara normal, namun ada pihak yang tidak bertanggung jawab menyampaikan bahwa ada organ tubuh jenazah yang hilang.

"Warga makin tidak terkendali, sehingga saya memastikan dengan melihat tubuh jenazah dan tidak ada yang hilang organ tubuhnya. Saya mencoba menenangkan massa," katanya.

Pihak keluarga menolak untuk dimakamkan dengan prosedur protokol kesehatan COVID-19, sehingga jenazah itu dimandikan kembali karena ada bercak darah di bagian wajahnya dan dimakamkan secara biasa. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya