Luhut Minta Pemda Jangan Tutup-tutupi Data COVID-19

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • Kemenko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melihat langsung penanganan COVID-19 di wilayah Malang Raya, Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang, Jawa timur. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dia memberi pesan khusus dalam penanganan COVID-19 di daerah tersebut  yaitu keterbukaan informasi. Pemerintah daerah diminta tidak menutup-nutupi jumlah pasti angka pasien COVID-19.

"Misal datanya besar, ya sudah itu alami, biarin mau diapain lagi, gak usah ditutup-tutupi. Yang penting kan vaksin jalan, testing dan tracing jalan, upaya penanganan tertata nanti pasti akan turun," kata Luhut saat di Malang, Jumat, 13 Agustus 2021.

Indonesian Government to Provide Incentive for Apple Investment

Luhut mengatakan, swab PCR mauun Antigen adalah langkah awal dalam penanggulangan COVID-19. Masyarakat tidak perlu takut jika diminta untuk swab.

Dia bahkan mengungkapkan secara rutin melakukan swab seminggu dua kali. Apalagi jika ada jadwal bertemu Presiden Joko Widodo otomatis dia harus swab terlebih dahulu.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Baca juga: Penumpang Anjlok, Ini Cara Garuda Indonesia Optimalisasi Pendapatan

"Jangan takut di Swab. Saya saja rata-rata selama seminggu itu bisa 2 kali swab. Kalau mau ketemu Presiden, sudah pasti swab. Kalau swab berkali-kali itu bukan hal yang aneh kok," ujar Luhut. 

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, swab untuk memudahkan proses tracing. Dia mencontohkan, dalam satu keluarga jika ada yang positif maka ada kemungkinan keluarga terdekat terpapar. Untuk itu cara mengetahuinya adalah dengan tes swab. 

"Karena kalau kita swab, dan kita tahu hasilnya, itu bisa melindungi keluarga kita. Yang bahaya itu kalau tidak mau di swab jadi tidak tahu. Justru kalau di swab itu kita bisa tahu hasilnya tidak apa-apa, penyakit ini cepat kok di sembuhin," tutur Budi. 

Budi berpesan kepada pasien yang sedang menjalani isolasi terpusat (Isoter) di Safe House, Jalan Kawi, Kota Malang untuk turut mengajak keluarga yang bergejala COVID-19 untuk swab. Dia menjamin pasien yang berada di isoter makanannya terjamin dan virusnya akan hilang sesuai masa inkubasi 14 hari. 

"Titip pesan ya, kalau ada keluarga yang deket kita, kita kena, di swab aja. Ini sama aja di cek suhu temperatur oh ternyata tinggi ya dirawat. Makannya enak kok (isoter). Nanti otomatis akan sembuh sendiri kok," kata Budi. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya